GresikSatu | Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik baru-baru ini melakukan program bantuan hibah air gratis kepada masyarakat. Program ini diperuntukkan kepada masyarakat yang membutuhkan kebutuhan air untuk kemaslahatan atau orang banyak.
Seperti halnya di Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri. Para pengurus masjid bertahun-tahun membayar ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Giri Tirta Gresik. Namun, sejak ada program hibah air, masjid yang menampung ribuan para peziarah Sunan Giri itu, sudah digratiskan.
“Program hibah air dari Perumda Giri Tirta Gresik sudah berjalan tiga bulan, sejak September lalu. Alhamdulillah bisa meringankan beban para pengurus dari kebutuhan air para peziarah,” ungkap Humas Yayasan Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri (Yamysuri) Muhammad Maarif, Rabu (7/12/2022).
Air hibah dari PDAM dipastikan bisa menampung ketersediaan air untuk 28 kamar mandi, dan tempat wudhu laki-laki dan perempuan. Diakuinya, pihak pengurus sudah mengajukan bantuan hibah air sejak 2017 silam.
Namun belum ada tindak lanjut dari pemerintah maupun BUMD PDAM Gresik saat itu. Setelah ada jajaran yang baru, pihaknya mengajukan lagi, dan akhirnya diterima.
“Alhamdulillah saat ini, air tidak pernah mampet, dan lebih baik. Ditambah bisa meringankan beban dari program hibah air Perumda Giri Tirta Gresik,” ujarnya.
Menurut dia, kebutuhan air di Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri sangat banyak. Lantaran setiap harinya rata-rata peziarah yang datang ribuan bahkan 10 ribu sampai 20 ribu.
“Paling ramai peziarah datang ke Masjid waktu subuh dan duhur. Rata-rata sebulan sampai 100 ribu peziarah,” jelasnya.
Selain untuk peziarah, kebutuhan air di Masjid juga untuk kegiatan warga sekitar. Seperti acara hari besar Islam, Maulid Nabi, Khaul juga digunakan untuk fasilitas pendidikan Al-Qur’an.
“Tidak hanya untuk sholat saja, tapi juga kegiatan lainnya,” imbuhnya.
Ditambahkan, sebelum ada bantuan hibah air, pihaknya bersama pengurus Masjid biasanya membayar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta setiap bulan ke Perumda Giri Tirta Gresik.
“Alhamdulillah, sekarang sudah terbantu hibah air di tandon Masjid, kami juga menyedikan tandon air untuk menampung air hujan untuk antisipasi dan tambahan pasokan air,” tambahnya.
“Harapannya, kedepan dipertahankan seperti ini. Jangan sampai air ke atas ini mati. Karena sebelumnya, memang lokasi diatas perkampungan Giri, harus berebutan dengan warga,” harapnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Giri Tirta Gresik Kurnia Suryandi mengatakan program hibah air tidak hanya berlaku ke Masjid atau tempat ibadah lainnya. Namun, juga bisa ke gedung yang dimanfaatkan banyak orang.
“Sementara masih Masjid Giri, dan juga ada proses pengajuan hibah air dari Muslimat NU,” ucapnya.
Dikatakan, pihaknya menerima beberapa fasilitas umum untuk diajukan bantuan hibah air. Dengan catatan tempat yang diajukan ada jaringan air Perumda Giri Tirta Gresik.
“Penggunaan air gratis, hanya membayar biaya pemasangan meteran,” tutur pria alumni SMAN 1 Gresik itu.
Bagaimana jika ada masyarakat yang ingin bantuan hibah tersebut, pria asli Kota Pudak ini menjelaskan, masyarakat hanya membuat surat pengajuan ke Kantor Perumda Giri Tirta Gresik.
“Baik itu untuk Pondok, Organisasi, Masjid, dan Fasilitas lainnya yang digunakan banyak orang,” jelasnya.
Diaebutkan, saat ini perusahaan yang ia pimpin sedang proses penyelesaian pemasangan saluran pipa air ke Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik. Dari tangan dinginnya juga kampung-kampung di wilayah pesisir Pelabuhan Gresik, Tlogopojok, Lumpur, Kroman sudah masuk air Perumda Giri Tirta Gresik.
“Semuanya bisa tersalurkan dengan program hibah air gratis dari PDAM. Pelayanan keluhan beserta pipa yang bocor juga dilakukan maksimal 1×24 jam,” tambah mantan karyawan PT Meta Adhy Tirta Karya Umbulan itu. (faiz/aam)