Selain Nasi Krawu, Inilah Tiga Warisan Budaya Gresik yang Lebih Dulu Mendapatkan WBTB

GresikSatu | Kota Gresik berisi ragam tradisi maupun budaya yang turun temurun, warisan tersebut kemudian dilindungi dari kepunahan melalui sertifikasi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Dalam mengejar lembar penetapan tersebut tentu tidak mudah, halang rintang dihadapi demi menjaga simbol kelestarian budaya tak ternilai.

Berikut 4 Warisan Budaya Tak Benda yang resmi ditetapkan sebagai warisan Kota Gresik, diantaranya :

1. Damar Kurung

Gresiksatu.com
Lampion damar kurung menjadi ciri khas budaya Gresik. (Foto : Aam/Gresiksatu.com)

Damar kurung merupakan wujud akulturasi kebudayaan Gresik dengan kebudayaan Cina. Dalam sejarahnya, Damar Kurung sudah ada sejak abad ke-16 masa kejayaan Sunan Prapen. 

Secara etimologi, Damar berarti Lampu yang mengeluarkan kerlap kerlip cahaya berasal dari api kecil. Sedangkan Kurung diartikan sebagai tempat tinggal hewan sejenis burung yang diletakkan dengan cara digantung. Damar Kurung adalah lentera berbentuk sangkar yang digantung. 

Damar kurung di populerkan kembali oleh seniman atau maestro bernama Masmundari. Ia juga mengalami banyak perkembangan, mulai dari hanya sebagai lentera, hingga melanglang dalam batik, arsitek bangunan, dan mika akrilik. 

Baca juga:  Warkoop Kamtibmas Polsek Kedamean, Cara Polisi Dekatkan dengan Warga

2. Kolak Ayam Sanggring Gumeno

Gresiksatu.com
Deretan piring yang berisi Sanggring atau Kolak Ayam di Masjid Jami Sunan Ndalem Desa Gumeno yang akan dibagikan kepada warga Desa Gumeno dan tamu undangan. / (Foto: Faiz /www.gresiksatu.com)

Tradisi Kolak Ayam atau Sanggring selalu digelar warga Desa Gumeno Kecamatan Manyar setiap memasuki malam 23 Ramadan di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Sanggring bermula saat Raja Giri Kedaton, Sunan Ndalem sedang sakit dan tidak satu pun ditemukan obat mujarab yang sanggup menyembuhkan. Hingga dibuatnyalah ramuan kolak bercampur ayam.

Secara filosofis kata Sang berarti raja, dan Gering berarti sakit. Sanggring bermakna obat untuk raja yang sakit. Makanan khas tersebut tetap eksis dan dibudidayakan saat ini.

3. Gulat Okol

Gresiksatu.com
Gulat Okol menjadi tradisi masyarakat Menganti Gresik dan telah disahkan sebagai WBTB Kabupaten Gresik. (Foto : Disparbud)

Gulat Okol merupakan pertunjukan adu ketangkasan layaknya bela diri. Bedanya ia kaya akan entitas spiritual.

Dalam sejarahnya, Okol bermula sekitar awal abad ke-19. Saat bencana kemarau panjang melanda Desa Setro, Menganti Gresik. 

Baca juga:  Kronologis Pembacokan di Benjeng Gresik, Korban Dibacok Saat Ngopi

Okol secara harfiah berasal dari kata srokol-srokolan. Warga menyebut kata srokol-srokolan dengan sebutan okol. Dimana bentuk syukur turunnya hujan setelah lamanya masa gersang.

Gulat okol menjadi salah satu rangkaian sedekah bumi. Dilakukan diatas gelanggang arena berukuran 6 X 8 meter seperti ring tinju dengan dua sudut.

4. Nasi Krawu

Gresiksatu.com
Nasi Kerawu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau WBTB. (Foto : IG @nasikerawu_mbukzainab2)

Nasi Krawu merupakan makanan kuno yang berkembang biak di kota Santri, Gresik, Jawa Timur. 

Kata krawu berasal dari krawukan yang artinya dimakan dengan cara mengerahkan seluruh jari tangan (krawuk). Kenikmatan khas menggunakan tangan menjadi ciri khas menyantap makanan ini.

Kuliner khas ini terdiri dari nasi putih pulen dengan lauk utama suwiran daging sapi berbumbu pekat. Biasanya ditemani taburan serundeng atau poya dari parutan kelapa. Makanan ini paling nikmat disajikan lengkap dengan sambal terasi diatas setangkup daun pisang. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img