GresikSatu | Program Gresik Jagoan akhirnya menemukan titik temu. DPRD Gresik bekerjasama dengan Disparekrafbudpora Gresik kembali mengadakan FGD pengarahan kewirausahaan sebagai tindak lanjut pemberdayaan kaum milenial di Kantor Disbudparpora Kebomas Gresik.
Dalam mensukseskan Nawa Karsa oleh Bupati Gresik Fandi Akmad Yani, Gresik Jagoan menjadi program pemuda untuk aktif mengembangkan kapasitas dirinya melalui Forum Grup Discussion Gresik Jagoan yang bertema pengarahan kewirausahaan pemuda.
Kegiatan tersebut diikut oleh Kepala Disparekrafbufpora Kabupaten Gresik, Ketua Karang Taruna Gresik, Anggota DPRD Gresik, dan 69 pemuda-pemudi se-Kabupaten Gresik.
Anggota DPRD Gresik Musa DPRD mengatakan generasi milenial harus cakap menangkap peluang usaha dari unit terkecil. Bisnis yang paling berkembang kemudian duplikasi.
“Kita harus bisa menangkap peluang. Misalnya saja warung kopi, kita tidak mengetahui siapa pelopornya namun ada seribu warung kopi di Gresik yang terus berkembang. Kita lakukan gerakan inovasi pelayanan, apa yang perlu dihapuskan dan ditambahkan. Kemudian kita bisa menggandeng cak dan yuk sebagai aset Pemerintah Daerah dalam melakukan promosi. Kita beri jobdisk yang tepat dan terarrah,” katanya.
Kepala Disparekrafbudpora Gresik, Saifudin Ghozali mengatakan konsep Gresik jagoan melibatkan keseluruhan pemuda sebagai forum usulan untuk pemuda se-Gresik. Banyak ide yang luar biasa ditularkan oleh para pemuda, generasi zaman yang membawa perubahan lebih baik lagi.
“Forum ini sebagai langkah pemuda dalam membuat kerangka konsep program dan penyesuaian dengan anggaran kegiatan. Kita petakan usaha apa yang diminati dan berpotensi dikembangkan, gelar survei lapangan kemudian kita perhitungkan modal dan market, tidak lupa juga melengkapi legalitas izin berusaha,” katanya.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Gresik, Achmad Faiz MN Abdalla menerangkan bagaimana kerangka konsep yang diinginkan sebagai perwakilan pemuda. Distinguis antara Hibah UMKM dengan Gresik Jagoan mulai dari besaran nominal, mekanisme, serta penggerak ia beberkan. Gresik Jagoan harus mampu menjadi wadah yang tepat dalam membangun ekonomi.
“Ambiguitas terhadap besaran nominal Hibah dengan Gresik Jagoan harus kita transparansikan. Bussiness competition Jagoan harus mendapatkan dana penyesuaian usaha antara 30-50 juta/tahun. Diatas dana hibah umkm,” bebernya.
“Kita massifkan program dengan segmen inkubasi usaha, melakukan pengawalan. Tidak hanya memberi bantuan cuma-cuma tanpa pengarahan yang jelas,” ungkapnya.
Pengusungan Gresik jagoan akan digerakkan oleh pemuda binaan OPD yang berdedikasi lebih pada program.
“Kita lakukan mekanisme tepat sasaran mulai dengan menggandeng pengusul lingkup OPD, Cak dan Yuk, Ipnu Ippnu, bahkan pemuda pancasila. Tahun 2021 kita sudah berkutat dengan fisik, tahun 2022 dengan SDM, tahun mendatang kita lakukan inovasi inkubasi. Kita juga meminta payung hukum yang jelas,” tambahnya. (adv)