GresikSatu | Badan Meteorologi, Krimatologi, dan Geofisika mengeluarkan rilis terkait potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur untuk sepekan ke depan. Gresik menjadi salah satu kota berstatus siaga potensi hujan es.
Hasil analisis menunjukkan adanya aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan yang membentuk awan-awan Cumulonimbus serta cuaca ekstrem.
Awan cumulonimbus dikenal dengan Thunderheads atau kepala petir karena bentuknya yang menyerupai jamur. Awan ini sering dikaitkan dengan penyebab cuaca ekstrem dan bencana alam.
Dampak langsung yang terjadi adalah awan puting beliung, badai petir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor dan banyak bencana lain. Prediksi BMKG mulai berlaku sejak 17 – 20 Oktober setelah mengeluarkan rilis periode 10 – 16 Oktober sebelumnya.
Kepala Stasiun Sidoarjo Taufiq Hermawan menuturkan Gresik menjadi wilayah yang patut diwaspadai potensi cuaca ekstrem, disamping 30 kota lain di Jawa Timur. Dia menghimbau agar masyarakat melakukan penataan kebersihan.
“Periode tanggal 17-22 Oktober 2022 memiliki potensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Kami menghimbau masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan rutin membersihkan saluran irigasi,” katanya, Selasa (18/10/2022) dari rilis yang diterima.
Masyarakat dihimbau untuk selalu mengupdate informasi terkini BMKG. Sehingga tidak menjadi korban anomali cuaca ekstrem yang masih berlanjut hingga 20 Oktober.
“Untuk masyarakat diharuskan siaga dan selalu mencari informasi terbaru tentang cuaca ekstrem hari ini, utamanya terkait hujan es,” tambahnya (ovi/aam)