Berantas Kebutaan, Eyelink Gresik Adakan Program Membuka Lentera di Bawean

GresikSatu | Eyelink Foundation mengadakan program membuka lentera Bawean dalam rangka aksi sosial kesehatan mata untuk memberantas kebutaan di Indonesia. Progam itu dilaunching di Hotel Horison GKB Gresik, Kamis (12/1/2023).

Program membuka lentera Bawean tidak hanya memfasilitasi pemeriksaan mata gratis. Melainkan juga pemberian alat bantu penglihatan yakni 1300 kacamata dan 300 operasi untuk para penderita katarak, serta 90 lansia penderita pterygium di tahun 2023.

Perhatian Eyelink dalam perbaikan penglihatan di Pulau Bawean amat besar. Penduduk Bawean terhambat akses dan belum adanya dokter spesialis mata tetap di pulau tersebut.

Kegiatan baksos kesehatan mata ini didukung oleh beberapa pihak, diantaranya : Pemerintah Kabupaten Gresik, Perdami Jatim, IKA UNAIR Gresik, IDI Gresik, RSUD Umar Mas’ud Bawean, KODIM 0817 Gresik, Klinik Mata KMU, dan Optik Natamata Eyewear.

Direktur Operasional & Pelayanan Medis Eyelink Group Uyik Unari menjelaskan, hasil pemeriksaan yang dilakukan Eyelink ditahun 2022 adalah memberantas gangguan penglihatan.

“Masyarakat yang menderita Katarak, Pterygium, dan kelainan Refraksi ini membutuhkan penanganan segera. untuk memperbaiki kondisi ini agar tidak menghambat produktifitas, kita berikan operasi gratis di bulan februari nanti secara bertahap,” katanya.

“Sedangkan untuk pelajar akan diberikan alat bantu penglihatan yang sesuai. Sebab tindakan Lasik hanya bisa diberikan pada usia 18 tahun ke atas,” tambahnya.

Dijelaskan, penyebab katarak ini bukan hanya diakibatkan generatif usia, melainkan juga paparan sinar UV secara langsung, konsumsi obat dengan kandungan steroid dalam waktu panjang. Dan kelainan infeksi saat didalam kandungan seorang ibu.

“Problem kebutaan, Rangking 1 ditempati oleh katarak. Sebanyak 4,4 persen populasi penduduk Indonesia mengalami katarak. Ini sungguh miris. Apalagi katarak tidak hanya dialami oleh para lansia, bisa dialami oleh seluruh kalangan. Bukan hal yang dapat dihindari, melainkan hanya dapat diperlambat,” imbuhnya.

Selain itu, Dewan Penasihat Eyelink Group sekaligus Menkes 2014 – 2019 Nila F. Moeloek mengungkapkan peran penting tindakan ini bagi perbaikan kualitas hidup masyarakat.

“Masyarakat akan produktif kembali dalam meningkatkan taraf hidupnya. Saya berharap tidak ada lagi masyarakat Bawean yang terindikasi gangguan penglihatan semacam katarak,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengungkapkan apresiasi besar atas program baksos yang dilakukan oleh Eyelink.

“Ini merupakan kegiatan yang luar biasa dan perlu untuk diapresiasi. Pemerintah Kabupaten Gresik akan membuatkan regulasi insentif kepada para dokter yang mengabdikan dirinya di Pulau Bawean Gresik. Semoga kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan,” ungkapnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres