GresikSatu | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Gresik memastikan bantuan logistik tercukupi untuk korban terdampak gempa di Pulau Bawean.
Setelah ditetapkan status tanggap bencana, Bawean menjadi korban paling terdampak hingga memporak-porandakan rumah, masjid, sekolah, bahkan beberapa warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Oleh sebab itu, dilakukan gerak cepat penanganan bencana dengan melibatkan unsur pentaheliks. Mulai dari Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani beserja jajaran Forkopimda dan Kepala OPD.
Perwakilan Pemkot Surabaya, termasuk tim Basarnas, BMKG, TNI-Polri, BPBD provinsi dan kabupaten hingga perwakilan perusahaan di Kabupaten Gresik.
“Hari ini kami menindaklanjuti hasil pemantauan di lapangan terkait gempa Tuban (sekarang gempa Bawean, red). Hari ini rapat koordinasi membicarakan tindak lanjut penanganan bencana tersebut,” kata Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto, Senin (25/3/2024).
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, dirumuskan langkah-langkah penanganan status tanggap darurat. Penanganan awal adalah menjamin kebutuhan dasar korban terpenuhi.
“Kita semua sepakat, bahwa kebutuhan dasar dari masyarakat terdampak makan, minum, sanitasi, kesehatan dan sebagainya itu harus betul-betul dipenuhi,” tandas Letjend TNI Suharyanto.
Kemudian langkah selanjutnya adalah tahap transisi dari status tanggap darurat. Tahapan ini dilakukan secara pararel yakni pendataan dan assessment rumah yang rusak, infrastruktur rusak dan mulai dibangun.
“Dan untuk mempercepat proses itu, BNPB juga mengirimkan tim,” terangnya.
“Sehingga seluruh kegiatan yang saya jelaskan tadi bisa berjalan dengan baik dan sempurna,” imbuhnya.
Pihaknya juga terus mengawal proses pengiriman logistik bantuan untuk korban, salah satunya menggunakan jalur laut.
Seperti diketahui, gempa Bawean Magnitudo (M) 6.0 dan M 6.5 pada Jumat (22/3) lalu telah memporak-porandakan Pulau Bawean. Tercatat 5.078 rumah warga mengalami kerusakan ringan sampai berat. Ratusan infrastruktur rusak. Belasan ribu warga terpaksa mengungsi.