GresikSatu | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, melakukan pengakuratan data kerusakan bangunan rumah, fasum dan tempat ibadah akibat rentetan gempa di Pulau Bawean.
Berdasarkan asesmen BPBD Gresik, hari Minggu (24/3/24) kerusakan bangunan akibat gempa di Kecamatan Tambak dan Sangkapura Pulau Bawean, kerusakan bangunan tembus 3.508 dan total pengungsi meningkat sebanyak 26.922 jiwa.
Kepala BPBD Gresik, Sukardi mengatakan jumlah bangunan rusak terdiri dari rusak ringan, sedang hingga berat. Menyasar bangunan sekolah, rumah warga, tempat ibadah, kantor dan fasilitas kesehatan.
“Kami petugas, bersama stakeholder terkait dan dibantu relawan, telah mengerahkan bantuan berupa pendirian posko, dan juga kebutuhan lain,” ucapnya, di Pulau Bawean, Senin (25/3/2024).
Sukardi juga menjelaskan bahwa data kerusakan yang terjadi dan pengungsi, hingga saat ini masih proses pencatatan. Menurutnya, masih akan bertambah, sebab petugas masih menyisir lokasi terdampak.
Dari data kerusakan bangunan 3.508 itu, terdiri dari 698 kerusakan di Kecamatan Sangkapura dan yang 2.810 Kecamatan Tambak.
“Kecamatan Sangkapura, rumah warga yang rusak ringan ada 410, rusak sedang 126, rusak berat 44. Tempat ibadah 72 rusak, sekolahan 38 rusak, perkantoran 7 rusak, dan fasilitas kesehatan (faskes) rusak 1,” jelasnya.
“Lalu di Kecamatan Tambak, rumah warga yang rusak ringan ada 1.354, rusak sedang 906, dan berat 387. Tempat ibadah rusak 95, dan sekolahan rusak 56. Kantor rusak 12, faskes nihil,” tambahnya.
Sedangkan untuk jumlah pengungsi di Kecamatan Tambak, ada sebanyak 9.648 jiwa, mulai dari anak anak hingga lansia, dan di Kecamatan Sangkapura ada 17.274 jiwa.
“Kecamatan Tambak 9.648 pengungsi itu sudah mengungsi di lokasi aman gempa. Terdiri 2.952 anak anak, 5.509 orang dewasa dan 1.187 lansia,” lanjutnya.
Mantan Camat Kedamean itu, menyebut setiap waktu datanya tersebut bisa bertambah, update bersama dengan peng- akuratan data petugas di lapangan.
“Untuk data di Kecamatan Sangkapura masih kita akurat kan. Sementara ini, ada 17.274 pengungsi, terdiri dari 6.203 anak anak, 8.563 dewasa dan 2.508 lansia,”pungkasnya.