GresikSatu | Dalam rangka mengekspresikan bahasa siswa tingkat SMP se-Kabupaten Gresik, SMA Muhammadiyah 1 Gresik menggelar lomba puisi di Atrium Gressmall GKB Gresik, Minggu (29/1/2023).
Sebanyak 47 siswa-siswi mengikuti lomba ekspresikan karyamu dengan tema keberagaman hidup. Salah satunya puisi layang-layang karya Sapardi Djoko Darmono, WS Rendra, Sutaji Calzoum Bachri.
Mayoritas puisi diambil dari karya lama dengan kualitas penulis yang tidak perlu diragukan lagi keberadaannya.
Guru sekaligus Juri Lomba di SMA Muhammadiyah 1 Gresik Dewi Musdalifah menuturkan eksplorasi emosi dibutuhkan dalam penghayatan puisi. Penghayatan puisi yang disajikan kontestan, akan memperlihatkan sejauh mana tingkat kelihaian dan mentalnya.
“Kami membebaskan setiap siswa untuk berekspresi, dengan adanya kegiatan semacam ini siswa akan merancang kesiapan untuk mengolah bahasanya sendiri. Mulai dari bahasa tubuh, mimik wajah, intonasi suara, pengolahan kata, dan penguasaan panggung,” ungkapnya.
Ide kreatif yang muncul diolah sedemikian cantiknya dengan performance keren, para siswa mengenakan setelan jarik seperti dalang, baju adat kebaya, dan setelan fashion mirip si Unyil.
“Dalam setiap puisi yang dipilih, terkandung filosofi makna yang dalam. Para kontestan akan ditarik emosinya untuk menyelami setiap bait yang ada. Mengekspresikan batin tidak ditentukan oleh suara saja,”terangnya.
Perempuan yang sekaligus menjabat sebagai Dewan Kesenian Gresik (DKG) tersebut menuturkan dengan kegiatan tersebut diharapkan munculnya bibit kesenian dalam diri anak usia dini.
“Semoga dengan ini anak lebih cerdas dalam bahasa, karena bahasa adalah unsur kuat. Dan kedepannya dapat mengarah ke arah kebudayaan, agar dapat mendekatkan kearifan lokal disekitar,” pungkasnya. (ovi/aam)