GresikSatu | Gempa susulan laut Tuban terjadi sekitar pukul 15.52 WIB, Jum’at (22/3/2024). Akibat dari peristiwa tersebut, getaran gempa cukup besar dirasakan di Pulau Bawean.
Dampaknya, beberapa bangunan rumah mengalami retak dan sebagian juga ada yang hancur.
Terbaru, Masjid Al Muhajirin, di Dusun Balikbak Gunung, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean ambruk.
Beruntung bangunan masjid yang ambruk, tidak seluruhnya. Hanya bagian depan teras masjid.
“Memang benar Masjid Al Muhajirin ambruk,” ungkap Kades Gunung Teguh, Abdul Haris.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, beberapa warga sekitar banyak keluar rumah. Khawatir akan ada gempa susulan.
Dari informasi yang diterima Gresiksatu.com, beberapa rumah hampir rusak akibat gempa tersebut. Kerusakan itu hampir menyeluruh di 30 Desa dan Dua Kecamatan di Pulau Bawean.
Beberapa warga pun terpaksa keluar rumah, mencari area dataran tinggi untuk berjaga-jaga jika terjadi gempa susulan.
“Ini warga Dusun Telukjatidawang, berbuka di samping Masjid dataran tinggi dudu setempat. Ada sekitar 30 KK, begitu juga Dusun lainnya yang berdekatan dengan wilayah pesisir. Semuanya keluar rumah takut terjadi gempa susulan hingga tsunami,” papar Kades Telukjatidawang Fahrur Rozi.
Di Desa Sukaoneng, beberapa rumah juga banyak yang rusak mengalami keretakan, hingga plafon atap berjatuhan akibat gempa laut Tuban tersebut.
“Ada banyak rumah yang terdampak di Desa kami, ini warga masih menyelamatkan diri masing-masing,” ucap Kades Sukaoneng Abdul Hayyi.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Sangkapura, Bawean Ari Widjajanto mengatakan, Pulau Bawean masih berpotensi terjadi gempa susulan Laut Tuban.
“Masih potensi ada gempa susulan,” ucapnya.
Diketahui, gempa laut Tuban kali ketiganya terjadi. Terakhir gempa dengan kekuatan Magnitudo 6.5 sangat berdampak di Pulau Bawean. Hampir rumah setiap Desa rusak dan retak.