GresikSatu | Pada Minggu dini hari tanggal 29 Oktober 2023, masyarakat Gresik akan menyaksikan Gerhana Bulan Parsial dimana Matahari, Bumi, dan Bulan tidak berada pada posisi sejajar sempurna.
Parsial memiliki arti sebagian, dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki bayangan inti bumi.
Fenomena gerhana bulan ini melewati beberapa fase. Awal gerhana akan terjadi pukul 02.35 WIB, kemudian puncak gerhana pukul 03.13 WIB dan berakhir pada pukul 03.52 WIB. Adapun lama gerhana parsial sekitar 1 jam 17 menit.
Ketua Lembaga Falahiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik Muchyiddin Hasan mengatakan, dikarenakan pergeseran cahaya matahari terhadap bumi sehingga cahaya bulan tidak nampak karena menyentuh atau menutupi sebagian bulan.
Gerhana Bulan Parsial terhitung langka, terakhir kali terjadi fenomena ini pada tanggal 17 Oktober 2005. Dan akan kembali terjadi pada tanggal 29 Oktober 2023 mendatang.
“Kalau perputarannya sendiri tidak bisa diperkirakan berapa tahun sekali. Namun terakhir kali terjadi fenomena Gerhana Bulan Parsial pada tanggal 17 Oktober 2005, kemudian kembali terjadi pada tanggal 29 Oktober 2023. Dan diprediksi baru akan terjadi lagi pada bulan November 2041,” ungkapnya, Kamis (26/10/2023).
Gerhana Bulan Parsial menjadi gerhana bulan keempat setelah Gerhana Matahari Hibrida pada tanggal 20 April 2023 M atau 29 Ramadhan 1444 H. Lalu, Gerhana Bulan Penumbra pada tanggal 6 Mei 2023 M atau 15 Syawal 1444 H. Kemudian, Gerhana Matahari Cincin pada tanggal 15 Oktober 2023 M atau 29 Rabiul Awal 1445 H.
“Ini menjadi gerhana bulan ke 4 sekaligus penutup di tahun 2023,” terangnya.
Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang, terlihat layaknya fase bulan separuh namun berbeda. Matahari menyentuh sedikit di piringan atas sebelah kiri pada waktu menjelang shubuh. Berwana putih, kuning dan sedikit hitam. (ovi/aam)