GresikSatu | Memangkas waktu antrean untuk berangkat ke Baitullah, dilakukan tiga pemuda asal Gresik dengan menempuh keberangkatan haji secara mandiri atau Haji Backpacker.
Ketiga pemuda bernama Muhbitin, Ainur Rifqi, dan Aminudin asal Kecamatan Manyar Gresik ini menempuh ribuan kilometer selama kurang lebih dua minggu dan melewati beberapa negara.
Perjalanan nekat mereka cukup disorot banyak kalangan. Sebab Haji Backpacker juga memiliki banyak kekurangan dan berpotensi tinggi. Apalagi perjalanan yang mereka tempuh via darat.
Diceritakan, sebelum melakukan perjalanan, ketiganya terlebih dahulu mengurus beberapa dokumen yang dibutuhkan agar mereka sampai ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima, seperti paspor dan lainnya.
“Loncat-loncat dari satu negara ke negara lain, melintasi negara-negara yang satu arah dengan Mekkah, seperti Malaysia, Thailand, Nepal, Qatar, Yordania, ran Arab Saudi,” ungkap Muhbitin, Sabtu (11/5/2024).
Pemuda asal Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar itu mengungkapkan bahwa Haji Backpacker lebih hemat dibandingkan haji pada umumnya atau travel.Â
“Kalau untuk perjalanannya saja 30 juta untuk 3 orang lebih dari cukup mas, kalau biaya hidup di Saudi sampai nunggu musim haji belum tau,” terang pria yang juga berprofesi sebagai pemandi jenazah tersebut.Â
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandi jenazah di kampungnya itu mengaku membutuhkan biaya yang jauh lebih ekonomis alias murah. Apalagi tak perlu menunggu waktu puluhan tahun.
“Ya ditengah keadaan ekonomi saya yang seperti ini tentunya ini jadi jalan yang bisa ditempuh,” tuturnya.
Mereka memulai perjalanan sejak pertengahan April hingga awal Mei lalu. Butuh perjuangan hingga bisa sampai di Tanah Suci.
“Pertengahan bulan April kami berangkat. Kemudian di Mekkah tinggal di rumah orang Saudi,” jelasnya.
Saat ini Muhbitin bersama dua rekannya telah berada di Mekkah. Mereka tengah menjalankan ibadah umroh sebelum memasuki musim ibadah haji.
“Sudah sampai, sekarang ambil Haji tamattu. Karena kan harus umroh dulu,” pungkasnya.