Imbas Cuaca Ekstrem di Bawean, Harga Cabai Rawit Capai Rp 160 Per Kilo

GresikSatu | Imbas cuaca ekstrem di Pulau Bawean, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Lantaran, akses penyeberangan pelayaran kapal ke Bawean lumpuh sejak akhir Desember 2022 lalu.

Kendati, sempat ada kapal bantuan yang membawa sembako dan bahan makanan ke Bawean, beberapa harga tetap mengalami kenaikan. Bahkan, naik dua kali lipat dari harga di daratan Kabupaten Gresik. 

Beberapa bahan pokok yang naik drastis, diantaranya, telur ayam boiler, cabai rawit, dan beras. Sebagai perbandingan data Diskoperindag Gresik, harga telur Rp 28 ribu, di Bawean harganya Rp 38 ribu, cabai rawit di Gresik harga Rp 64 ribu, di Bawean menjadi Rp 160 ribu.

Kemudian harga beras di Gresik mulai Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kg, di Bawean, para pedagang menjual 3 kg, dengan harga Rp 51 ribu.

Baca juga:  Kios di Dukun Gresik Terbakar, Nenek Pemilik Ruko Tewas Terpanggang

Rahmawati (45), pengusaha rumah makan di Kecamatan Sangkapura Bawean, Rahmawati mengatakan, sejak cuaca buruk selama 10 hari lebih di Bawean, sembako dan harga sayuran di Bawean naik. 

“Hampir semua sayuran naik, paling besar kenaikannya beras, cabai rawit, dan telur,”ucapnya, Rabu (4/1/2023). 

Diakuinya, harga cabai rawit sebelumnya hanya senilai Rp 35 ribu, menjadi Rp 160 ribu per kilonya. Naiknya harga komoditas disebabkan cuaca ektrem yang melanda bebrapa hari ini. Sehingga kapal yanh sebelumnya mengangkut barang mengalami keterlambatan pengiriman.  

“Para pedagang menjual harga tinggi, lantaran beberapa barang yang dibawa kapal bantuan KRI dr Soeharso mengalami busuk, ditambah ongkos dari Surabaya – Bawean,” jelasnya. 

Baca juga:  Dikeluhkan Terlalu Mahal, Segini Biaya Tes Psikologi SIM di Gresik

Ditambahkan, stok beberapa sembako yang mengalami kenaikan, di Pasar juga menipis dan sedikit. Untuk mengatasinya memang ada beberapa barang komoditas yang ada di Bawean. Seperti cabai rawit, dan beras. 

“Tapi stok hanya sedikit, dan juga banyak cabai bawean masih hijau, belum merah. Sedangkan untuk telur semuanya pengiriman dari Gresik. Termasuk juga beras,” tambahnya. 

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kasi Ekonomi Kecamatan Sangkapura Kemas Saiful Rizal. Pihaknya beberapa kali melakukan monitoring di Pasar Sangkapura, selama cuaca ekstrem di Bawean. 

“Hasilnya banyak barang yang naik, dan stok menipis. Karena memang ada sebagian barang datang dari Gresik,” ucapnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img