GresikSatu | Ribuan buruh yang tergabung dalam, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Gresik, beserta PUK PT Angkasa Raya Steel menggelar aksi di Jalan Raya Manyar Gresik. Imbas dari akai tersebut, jalur pantura macet total, karena massa aksi sempat memblokir jalan, Kamis (2/2/2023).
Informasi dihimpun, aksi yang berimbas kemacetan karena massa aksi belum ditemui pihak Owner. Mereka berjubel di area perusahaan manufaktur pipa besi baja itu, hingga ke jalan raya. Para buruh akan kembali akai, karena dijanjikan bisa bertemu Owner besok Jum’at (3/2/2023).
Massa aksi tersebut dimulai sekitar pukul 12.00 WIB, mereka bersepakat akan membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB, dan dilanjutkan aksi besok.
Perwakilan buruh Johan Kusnandar mengatakan, pihaknya bersama massa aksi masih belum menemukan solusi dari tuntutan yang dibawa. Diantaranya, menuntut perusahaan membayar pesangon kepada dua pekerja PT Angkasa Raya Steel Budi Harsono, dan Hafit yang meninggal dunia. Kemudian, tolak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, dan pekerjaan kembali 86 para pekerja.
“Ada 177 pekerja PT Angkasa Raya Steel juga turut aksi mogok kerja selama 13 hari dalam aksi ini,” ungkapnya.
Massa aksi lanjut dia, merasa kecewa. Lantaran hanya ditemui Lawyer dan HRD perusahaan. Perusahaan akhirnya memberikan janji besok Jum’at (3/2/2023) untuk bisa bertemu owner.
“Kalau besok tetap tidak bisa ketemu owner, kami akan kembali melakukan aksi yang lebih besar lagi. Tidak hanya Serikat dari Gresik tapi juga Jatim akan kami libatkan,” tandasnya.
Kanit Turjawali Gresik Ipda Bross Tito Dharmawan mengatakan, macet terjadi sekira pukul 16.00 WIB saat aktivitas pulang kerja. Kemacetan disebabkan aksi unjuk rasa para massa aksi buruh.
“Ini kami masih mengatur lalu lintas. Saat ini masih berlangsung macet dan kami upayakan kendaraan berangsur bergerak,” ucapnya. (faiz/aam)