Intip Budidaya Jamur Tiram di Desa Sidorukon Gresik dengan Manfaatkan limbah Domestik

GresikSatu |Bisnis budidaya jamur tiram kini kian menggiurkan. Pasarnya semakin terbuka lebar selama pasca pandemi Covid-19. Bahkan perajin bisa menghasilkan laba Rp 400 ribu per hari, jika bisa memproduksi 20 kilogram jamur per hari.

Budidaya jamur yang bisa terbilang sukses itu bisa dilihat di Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Program ini difasilitasi oleh Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE-WMO).

Melalui program ini, PHE-WMO sampai bisa memperluas ke wilayah dua RW desa setempat. Mereka rata-rata antusias dengan budidaya jamur ini. Selain mendapat cuan, bisnis ini setidaknya memanfaatkan limbah domestik yang ada pada warga.

Field Manager PHE WMO Sapto Agus Sudarmanto mengatakan, dampak pandemi Covid-19 kemarin mengakibatkan banyak orang kehilangan mata pencaharian. Untuk memulihkan kembali ekonomi warga, maka dibuatlah program budidaya jamur tiram.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Berita Lainnya ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”2″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”cat” orderby=”date”]

“Serah terima program sudah dilakukan PHE-WMO kepada pihak desa di kantor Kepala Desa Sidorukun, pada 14 Juni 2022 kemarin. Semoga program ini manfaatnya dapat merata dan dirasakan seluruh warga setempat,” katanya, Rabu (15/6/2022).

Dikatakan, budidaya jamur tiram ini menggunakan baglog. Media ini relatif mudah dan terjangkau. Perawatannya tak begitu susah dan memanfaatkan daur ulang air limbah. Ada dua tandon IPAL (Instalisasi Pengolahan Air limbah) domestic, yang masing-masing memiliki kapasitas 2200 liter dan 1100 liter.

“Tandon ini menampung limbah domestik dari 116 kepala keluarga di wilayah RW 03 Desa Sidorukun. Dengan menggunakan empat ribu baglog, warga bisa memproduksi 20 kilogram jamur per hari, dengan rata-rata penghasilan Rp 400 ribu per hari,” bebernya.

Budidaya jamur milik warga ini, diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar-pasar tradisional di Gresik. Pasalnya jamur yang diproduksi bisa diolah menjadi produk olahan, seperti jamur krispi, sempol jamur, manisan jamur, dan lainnya.

“Saat ini kelompok masih dalam masa inkubasi 4000 baglog, dan diharapkan pada 120 hari kedepan sudah dapat dilakukan panen yang pertama,” jelasnya. (aam)

 

 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres