GresikSatu| Persebaran virus mematikan HIV di Kabupaten Gresik terus berkurang. Saat ini, 2021, tersisa 51 orang dengan HIV/AIDS alias ODHA.
Data Dinas Kesehatan Gresik terjadi turun naik. Pada 2016 ada 159 kasus, turun menjadi 127 kasus di 2017. Kemudian turun lagi ke 95 kasus di 2018.
Tapi menaik di 2019 menjadi 123 kasus. Berangsur turun pada 2020 dengan hanya 86 kasus. Tahun ini, 2021 kasus HIV hanya 51 kasus.
Secara total, dari 2007 hingga 2021 ini, total kasus AIDS di Gresik ada 381 orang. Rinciannya, 324 kasus stadium III dan 57 kasus stadium IV.
Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina menangani 352 kasus. Lainya tersebar. Adapun angka kematian secara komulatif tercatat ada 36 kasus kematian ODHA.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Gresik dr Mukhibatul Khusna menyatakan persebaran AIDS menurun. Yang menderita lebih disebabkan abai.
“Pasien tidak patuh mengkonsumsi antiretroviral (ARV) sebagai obat penderita HIV. Meski, ARV ini hanya sebatas mencegah agar virus tidak bertambah banyak,” katanya, Kamis (2/12/2021).
Pihaknya telah melaksanakan beberapa upaya untuk dapat menekan angka ODHA. Mulai membentuk duta HIV/AIDS hingga terus gencar melakukan sosialisasi ke tingkat RT.
Meski tergolong penyakit menular yang ada sejak lama, kata Khusna, masih banyak yang awam. Makanya, tidak sedikit ODHA menutup diri. Mereka khawatir dikucilkan. Padahal, HIV bisa menular hanya melalui heteroseksual, seks bebas, hingga penggunaan napza suntik.
Baca Juga : Anti Mainstream, SMA Ini Gunakan Layang-layang Sebagai Penilaian Ujian Sekolah
Khusna juga mengakui, Dinkes terus gencar melakukan sosialisasi untuk mengejar target menuju akhir AIDS pada 2030 mendatang. Yakni, target 3 Zero 2030. Tiga itu tidak lain adalah nol kasus HIV baru, nol kematian karena HIV, dan nol diskriminasi terhadap ODHA.
Selain sosialisasi sebagai sarana edukasi dan preventif, Pemkab Gresik juga menyiapkan layanan diagnosis di 32 Puskesmas dan 7 rumah sakit yang tersebar di seluruh wilayah Gresik.
Dari evaluasi dinkes, penderita HIV/AIDS mayoritas berada di rentang usia produktif. Sebab, di usia produktif mereka sangat rawan terjerumus ke dalam aktifitas yang berisiko.
“Rata-rata di Gresik ini juga penyebabnya karena perilaku seks bebas. Bahkan, ada yang masih bayi terpapar HIV karena terbawa dari ibunya saat mengandung. Itulah kenapa ibu hamil wajib tes,” pungkasnya. (aha)