Korban Baru Kiai Cabul Bawean Gresik Bermunculan, Alami Truma hingga Tak Mau Balik Pondok

GresikSatu | Korban pencabulan yang dilakukan oleh oknum kiai Bawean Gresik bernisial NS terus bermunculan. Terbaru, korban bernisial RA yang merupakan mantan santri di Ponpes Tahfidz Hidayatul Qur’an As Syafi’i mulai angkat bicara.

Santriwati itu mengaku mengalami trauma hingga menderita sakit stroke ringan karena depresi. RA bahkan tidak mau kembali ke pesantren, setelah mengalami tindakan tak senonoh dari pelaku.

Kini, gadis berusia 16 tahun itu fokus pada penyembuhan sakit yang diderita. Sejak 17 hari keluar dari pondok, RA mengalami sakit kepala hingga menjalar sakit di bagian tangan dan kaki kirinya. Dokter memfonisnya stroke ringan karena depresi.

RA sendiri termasuk gadis yang rajin. Ia bahkan telah menghafal 4 juz Al-Quran. Kini cita-cita nya sejak kecil sebagai penghafal Al-Quran terancam sirna. Trauma atas kasus yang dialami masih menghantui pikirannya. RA bahkan terngiang dengan ucapan pelaku saat dirinya menolak perintah pelaku.  

“Memang NS ini sering menyuruh pijat santriwati. Biasanya siang atau malam hari. Diluar jam pelajaran. Biasanya di ruang kamar bu Nyai lantai 2. Kadang juga di rumah lantai dasar. Karena memang rumah Kiai hanya disekat Mushola dengan asrama putri,” ungkapnya, Kamis (28/12 /2023). 

Menurut RA, jumlah santriwati yang mondok ada sebanyak 38 anak. Tidak semua santri menjadi korban pelecehan seksual. Hanya santriwati yang berparas cantik saja mendapatkan perlakuan buruk dari pelaku.

“Kalau santri yang wajahnya biasa saja, biasanya ditugaskan menjadi petugas sampah pondok,” ujarnya lirih. 

Modus pelaku sendiri dalam melancarkan aksinya adalah, dengan meminta para santrinya untuk memijat. Biasanya, kata RA, ada tiga sampai lima santri untuk dimintai memijat pelaku. Namun ada juga satu santri yang diminta secara khusus memijat, sampai ada paksaan melakukan ciuman hingga memijat alat vital pelaku.

“Setelah satu bulan mondok disana, sudah dapat giliran pijat Kiai. Dengan dalih kalau tidak mau, kamu tidak taat sama Kiainya. Kamu tidak akan selamat dunia akhirat,” jelasnya sambil menahan isak tangis.

Santri yang sudah mondok sekitar dua tahun lebih itu, mengaku trauma dan sangat takut. Dan tidak kuat atas tindakan NS. Hingga akhirnya terpaksa keluar dan berhenti mondok. Ia pun masih terbayang dengan kalimat Kiainya NS.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres