Kurangi Gas Rumah Kaca, Upaya Petrokimia Gresik Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

GresikSatu | Petrokimia Gresik terus berupaya melakukan pengurangan dampak lingkungan terhadap operasi produksinya. Salah satunya dengan mengurangi gas rumah kaca hingga 89,15 ton karbon dioksida (CO2), dengan pemanfaatan gipsum sepanjang tahun 2015 hingga 2022.

Pengurangan gas rumah kaca diklaim lebih ramah lingkungan dan bagian dari antisipasi terhadap perubahan iklim. Hal ini disampaikan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, saat menjadi pembicara dalam event internasional “Indonesia Pavilion on COP-27 UNFCCC” di Mesir beberapa waktu lalu.

Petrokimia Gresik berupaya menjaga lingkungan dengan memanfaatkan gipsum menjadi produk bernilai tambah bagi pertanian dan industri nasional. Diantaranya, untuk pembuatan pupuk ZA, Neutralized Crude Gypsum (NCG) dan Petro-Cas, serta pembuatan Purified Gypsum,” katanya, pada Rabu (23/11/2022).

Baca juga:  Okupansi Meningkat, Hotel di Gresik Raup Untung Saat Malam Tahun Baru

Dijelaksan, selain mengurangi efek rumah kaca, limbah gipsum juga tidak berbahya terhadap lingkungan. Hal ini mengacu kepada keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkiat limbah tersebut bukan lagi menjadi golongan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Gipsum Petrokimia Gresik merupakan produk sekunder dari pabrik bahan baku NPK, yaitu asam fosfat (phosphoric acid). Hilirisasi produk gipsum ini juga menjadi bagian dari program related diversified industry yang dijalankan perusahaan,” jelasnya.

 

Kemanfaatan lain dalam mengoptimalkan 1.249.872,46 ton gipsum untuk produksi NCG dan Petro-Cas. Yakni NCG bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan bata ringan, plasterboard. Sedang untuk Petro-Cas untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Baca juga:  Sukses Dampingi RW 1 Desa Sukorame Gresik, Pertamina Lubricants Dapat Penghargaan dari KLHK

“Adapun total pemanfaatan gipsum Petrokimia Gresik untuk produksi pupuk ZA selama periode 2015-2022 sebanyak 1.689.405 ton. Pupuk ini dapat meningkatkan produksi hasil tebu dan tanaman hijau menjadi lebih segar,” bebernya.

Dari pemanfaatan gipsum selama tujuh tahun ini, Petrokimia Gresik mampu mereduksi gas rumah kaca sekitar 89,15 ton karbon dioksida dari penggunaan alat transportasi dan alat berat.

“Pemanfaatan gipsum ini menjadi upaya Petrokimia Gresik untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup, karena kepedulian terhadap lingkungan menjadi instrumen penting bagi perusahaan untuk keberlangsungan perusahaan,” ujarnya. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img