Omzet Penjahit Pakaian di Gresik Malah Terpuruk Menjelang Lebaran

GresikSatu | Momen Hari Raya Lebaran selalu disambut dengan tradisi baju baru sebagai kado setelah melaksanakan puasa Ramadan.

Kemudian, masyarakat muslim akan mengenakan pakaian baru tersebut sambil meminta maaf kepada tetangga dan sanak saudara.

Hal tersebut tentunya menjadi berkah bagi para pedagang pakaian maupun penjahit pakaian. Namun berbeda kali ini, Penjahit pakaian di Gresik mengaku tidak merasakan kenaikan omzet saat Ramadan hingga Lebaran 2024.

Salah satunya penjahit rumahan asal Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Murthosiyah (54). Ia mengaku menjelang lebaran omzet jasa jahit yang dibuka cenderung stabil.

“Kebanyakan permak dan sudah jarang orang mau jahit baju satu setel. Orang-orang lebih pilih setelan jadi semua,” tuturnya, Sabtu (6/4/2024).

Pada hari normal, omzet yang didapatkan Mur cenderung tidak menentu. Kadang bisa mendapatkan pemasukan Rp 100 ribu sehari.

Ia mengungkapkan permintaan untuk menjahit baru meningkat menjelang masuknya ajaran baru. Omzet bisa tambah 40 persen dalam sebulan.

“Mungkin karena sudah banyak e commerce ya, apalagi jasa jahit setelan baju tarifnya lumayan dibanding harga baju yang sudah jadi. Mungkin itu alasan orang lebih banyak yang beralih,” terangnya.

Di bulan ini, Mur hanya bisa meraup keuntungan sekitar Rp 1 juta. Belum lagi uang tersebut diputar untuk kebutuhan hidup sehari-hari. 

“Ya lumayan, cuman muter terus buat makan sehari-hari,” terangnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres