GresikSatu | Jalan penghubung Kecamatan Cerme dan Benjeng mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan jalan menuju ke Desa Metatu Benjeng itu, berlubang di titik Pasar Cerme. Hal itu diperparah setelah turun hujan. Rencananya, perbaikan akan dilakukan pertengahan tahun nanti.
Salah seorang warga Cerme Ojik Mahendra, mengatakan jalan yang kini banyak berlubang termasuk area padat kendaraan. Apalagi di waktu pagi hari dimana para pedagang hingga anak sekolah beraktivitas. Tak ayal kerap kali membuat kemacetan.
“Kerusakannya sudah parah itu, banyak lubangnya. Kalau malam dan habis hujan, lubang itu tidak terlihat,” ucapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dalam APBD 2023 ini telah menganggarkan Rp 12 miliar untuk memperbaiki jalan tersebut. Anggaran sebesar itu digunakan untuk perbaikan jalan dan drainase.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Edi Pancoro mengatakan, tahun 2023 ini ditargetkan peningkatan jalan di ruas Cerme-Metatu itu bisa tuntas hingga tembus ke Jalan Raya Cerme. Masih ada sekitar 950 meter yang belum diaspal.
“Peningkatan jalan dimulai dari depan Pasar Cerme itu ke timur hingga simpang tiga,” ucapnya, Kamis (19/1/2023).
Diakuinya, saat ini memang pekerjaan belum dilakukan. Mengingat, untuk peningkatan jalan tersebut akan dilakukan melalui proses lelang. Pihaknya berharap pada pertengahan tahun nanti pekerjaan sudah bisa dimulai.
“Nantinya jalan yang sudah berlubang meski lelang belum selesai, akan dilakukan rehab. Rehab itu akan segera dilakukan dalam waktu dekat,”
Sekedar informasi, jalan Cerme-Metatu itu memiliki panjang sekitar 7,2 kilometer. Sejak 2019 lalu APBD sudah dikucurkan untuk peningkatan jalan tersebut. Di 2019, Pemkab Gresik mengalokasikan APBD senilai Rp 12 miliar untuk ruas Kandangan.
Kemudian di tahun 2020 dilanjutkan untuk ruas Dungus dengan nilai Rp 12 miliar. Setelah itu, anggaran untuk Jalan Cerme-Metatu dihentikan hingga 2023 ini. Dengan sisa 1 kilometer pekerjaan. (faiz/aam)