GresikSatu | Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Ahmad Husen (70) dan istrinya Maria Jaya Wati (64), di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Bawean Gresik. Pasalnya Nur Fitri Marsyarani (15) sang anak bungsunya dinyatakan tewas tertimpa pohon saat perjalanan pulang, Jum’at (30/12/2022).
Fitri berencana pulang ke rumah setelah liburan sekolah dari Pulau Jawa. Bahkan pelajar SMP itu baru beberapa menit turun dari kapal perang KRI dr Soeharso. Kapal yang mengangkut warga pulau selama cuaca ekstrem di Bawean berlangsung.
Nah saat perjalanan pulang itu, Fitri berboncengan dengan Wahyuni Febriana Roza (20) sang kakak. Korban saat itu duduk berada di belakang. Namun di tengah jalan menuju pulang, sesuatu buruk terjadi.
Saat di Jalan Lingkar Bawean, Dusun Bangsal, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, keduanya tertimpa pohon tumbang. Brak, seketika kedunya terjatuh. Apesnya, pohon asam itu jatuh tepat menimpa tubuh mungil Fitri.
Nahasnya, usai tertimpa pohon kondisi Fitri parah. Ia dinyatakan meninggal dunia di tempat lokasi kejadian (TKP). Beberapa warga yang bertepatan melintas TKP berusaha menolong dan membawa korban ke puskesmas terdekat.
Kades Tambak Mustain mengatakan, kejadian nahas itu sekitar pukul 15.00 WiB, usai korban turun dari kapal dan perjalanan pulang ke rumah. Korban pulang ke Bawean usai liburan dari Pulau Jawa.
“Korban berboncengan bersama saudaranya. Namun di tengah jalan korban tertimpa pohon hingga meninggal dunia,” katanya kepada Gresiksatu.com.
Mustain sangat prihatin dengan kejadian ini. Apalagi cuaca ekstrem di Bawean akhir-akhir ini, kerap kali tak terkendali. Hal ini membuat pohon tumbang dan bencana alam lain kerap menerjang Bawean dan wilayahnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung turut serta melakukan evakuasi kepada korban, bersama warga sekitar yang menolong korban.
“Korban tewas tertimpa pohon tumbanv langsung dibawa ke rumah duka. Karena memang korban meninggal. Sekarang sudah dikubur bersama warga,” jelasnya. (faiz/aam)