GresikSatu | Seorang ibu dan anak warga Malasyia, keturunan Pulau Bawean Gresik, Dusun Dedawang, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak dilaporkan hilang saat tiba di Bandara Juanda Surabaya.
Identitas keduanya adalah Siti Hamliya Binti Abd Hamid (39) dan Mohamad Iwan Hikal Bin Abdullah (9), yang hilang pada Kamis (4/4/2024) lalu.
Hingga saat ini, Rabu (1/5/2024), kedua warga tersebut masih belum ditemukan. Keluarga mereka pun berharap agar siapa pun yang menemukan mereka segera memberitahu.
Menurut pihak keluarga, keduanya seharusnya kembali ke Pulau Bawean pada Kamis (4/4/2024). Namun, mereka tidak ditemukan di sana. Keduanya berangkat dari Kuala Lumpur dengan pesawat Air Asia pada pukul 17.30 WIB dan tiba di Juanda pukul 19.10 WIB.
“Pihak keluarga dari Pulau Bawean, hendak menjemput keduanya. Namun, Hamliya menolak. Karena ingin pulang sendiri dan sudah tau jalan pulang. Memang dua tahun terakhir, pernah pulang ke Pulau Bawean,” ungkap Zurina, Rabu (1/5/2024).
Sebelumnya, Hamliya telah merencanakan untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Pulau Bawean sebelum melanjutkan perjalanan ke Madura. Namun, keluarga di kedua tempat tersebut juga tidak mengetahui keberadaan mereka.
“Rencananya akan hari raya di Pulau Bawean. Lalu, dari Bawean akan ke Madura. Disana juga punya keluarga,” ujarnya.
Diakuinya, suaminya Sulaiman pun sempat mendapatkan kabar. Bahwa saat Hamliya dan anaknya tiba di Bandara Internasional Juanda. Hamliya mengirim pesan kepada suaminya.
“Saya sudah tiba di Bandara Juanda, ini menggunakan wifi bandara. Sebentar lagi nomor telpon saya tidak bisa dihubungi,” turutnya menirukan pengakuan suami Hamliya.
Siti Hamliya sendiri tinggal di Taman Melati, Kuala Lumpur, Malasyia. Dari pihak keluarga juga sudah melaporkan ke petugas kepolisian di Malasyia.
“Tapi belum ada kabar, ibunya di Malasyia menangis terus. Kasihan juga anaknya masih sekolah,” tuturnya.
Pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini kepada petugas kepolisian di Malaysia, namun hingga kini belum ada kabar mengenai keberadaan mereka.
Kepala Desa Telukjatidawang juga membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya telah diminta untuk membantu mencari informasi mengenai kedua warga yang hilang tersebut.
“Benar hilang, sampai saat belum ada kabar. Saya juga diminta bantu mencari informasi,” ucapnya.