Sahur Run, Cara Komunitas Gresik Runners Jaga Kesehatan Selama Ramadan

GresikSatu | Gaya hidup sehat melalui joging atau berlari, menjadi trend yang terus berkembang bagi kalangan masyarakat di wilayah perkotaan.

Hal tersebut tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran dan minat dalam berolahraga. Tidak terkecuali dengan memanfaatkan waktu di malam hari saat bulan Ramadan.

Seperti dilakukan oleh komunitas Gresik Runners. Mereka (Para anggota komunitas) melakukan kegiatan berlari dengan di sepanjang jalanan area perkotaan Gresik. Kegiatan ini, sebagai cara menjaga kesehatan sekaligus silaturahmi antar anggota komunitas.

Anggota Gresik Runners Juris Justitio Hakim Putra mengatakan, para anggota komunitas menggunakan waktu malam hari untuk olahraga lari. Dengan memilih tema Sahur Run.

“Ini salah satu cara yang cukup efektif untuk menjaga kesehatan fisik di bulan Ramadan. Juga dalan rangka menjalin silaturahmi,” ucapnya, Jumat (29/3/2024).

Baca juga:  Jelang Tandang Lawan Persis Solo, Gresik United Jajal Kekuatan Tim Lokal 

Menurut dia, trek lari di kawasan perkotaan sengaja dipilih, sekaligus menikmati keindahan Kota Pudak di malam hari. Jarak yang ditempuh pun berkisar 10 kilometer.

Mulai dari kawasan Wahana Ekspresi Pusponegoro, Bandar Grisse, RA Kartini, hingga kembali ke titik pemberangkatan.

“Rencananya akan menggelar kegiatan serupa di bulan Ramadan, namun berkolaborasi dengan komunitas lainnya agar lebih seru,” jelas pria yang juga sebagai Direktur Juris Law Firm.

Selain olahraga, lanjut dia, aktifitas lari juga untuk kegiatan sosial. Dengan cara menggalang dana untuk akan disalurkan kepada yatim, piatu, dan masyarakat yang membutuhkan.

“Kami juga akan menggelar kegiatan Sahur Run part II. Dengan mengundang komunitas lain agar kegiatan lebih meriah,” lanjutnya.

Baca juga:  Rekomendasi Tempat Berbuka Puasa, Hotel Horison Gresik Sediakan 100 Menu Berbeda Setiap Hari

Di kegiatan tersebut, pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi. Hal tersebut sejalan dengan misi komunitas yang ingin membudayakan olahraga lari di Kota Pudak. Yang selama ini lebih dikenal dengan budaya religi dan ngopi.

“Tidak ada syarat khusus, semua kalangan bisa bergabung. Karena aktifitas lari menjadi olahraga paling dasar dan paling murah,” tambahnya memungkasi.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img