GresikSatu | Dalam beberapa hari terakhir gunung Semeru telah meletus sebanyak 4 kali menyebarkan abu vulkanik hingga ketinggian mencapai 900 meter, Kejadian ini telah mengguncang masyarakat di sekitarnya atas aktivitas vulkanik yang intens.
Menurut peneliti geologi, letusan Gunung Semeru yang terjadi dalam waktu singkat ini merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang kompleks.
Kondisi magma yang naik ke permukaan secara bertahap memicu serentetan letusan yang terjadi, Ghufron Alwi, petugas Pos PGA Semeru menuturkan “Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik”. (25/4/2024)
Rangkaian Letusan Gunung Semeru yang terjadi dalam waktu singkat ini merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang kompleks, kondisi magma yang naik ke permukaan secara bertahap memicu serentetan letusan yang terjadi.
“Empat kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 5-26 mm, S-P 12.6-52 detik dan lama gempa 43-106 detik. Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Semeru level III atau siaga,” ujar Gufron.
Rangkaian Letusan Semeru Kamis 25 April 2024
Letusan Pertama
Letusan pertama terjadi pada dini hari dan menghasilkan kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak gunung.
Letusan Kedua
Beberapa saat setelah letusan pertama, Semeru kembali meletus dengan kekuatan yang lebih besar. Kolom abu yang dihasilkan mencapai 700 meter.
Letusan Ketiga
Tidak berhenti di situ, gunung Semeru kembali meletus Kali ini, abu vulkanik mencapai ketinggian 800 meter dan menyebabkan dampak yang semakin luas terhadap wilayah sekitar.
Letusan Keempat
Pada Kamis Pagi 25 April Pukul 06:35 WIB, letusan terbaru terjadi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai puncaknya, yaitu 900 meter, membuat kondisi di sekitarnya semakin genting.
Dampak dari serentetan letusan Gunung Semeru ini sangat signifikan. Selain abu vulkanik yang tersebar luas dan mengganggu aktivitas sehari-hari, masyarakat di sekitar gunung merasakan getaran dan suara letusan yang mengkhawatirkan.
Beberapa daerah juga terancam oleh potensi lahar dingin dan material piroklastik akibat letusan ini, Otoritas setempat terus mengawasi perkembangan situasi guna memastikan keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.
“Empat kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 5-26 mm, S-P 12.6-52 detik dan lama gempa 43-106 detik. Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Semeru level III atau siaga,” pungkas Gufron.
Petugas Pos PGA Semeru juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.