Tradisi Padusan Gresik, Penjual Kembang dan Jasa Bersih Makam di Tlogopojok Ketiban Rezeki

GresikSatu | Menjelang bulan Ramadan, tepatnya 3 hari sebelum puasa terdapat tradisi Padusan atau megengan, yaitu ritual ziarah ke makam tiga hari sebelum masuk bulan puasa.

Tradisi setahun sekali ini menjadi kegiatan menyenangkan bagi penduduk Desa Tlogopojok. Pasalnya makam islam Tlogopojok di Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Gresik ramai dikunjungi peziarah.

Mereka yang hendak nyekar ke makam orang tua atau saudara dapat membeli kembang di sepanjang jalan sebelum area pemakaman.

Penjual kembang di Tlogopojok Gresik Ningsih (45) mengatakan ritual tabur bunga saat ziarah makam menjadi ladang rezeki baginya. Ia mampu meraup cuan hingga Rp 150.000 per hari. Dihargai Rp 5000 tiap bungkus plastik.

“Alhamdulillah menjelang Ramadan ada tradisi padusan seperti ini keuntungan berkali lipat dari hari biasa, bunga semakin mahal karena itu isinya makin sedikit,” terangnya, Senin (20/3/2023).

Kembang untuk padusan terdiri dari kenanga, mawar merah, melati atau sedap malam, dan pandan. Bunga-bunga tersebut kerap dikenal dengan istilah kembang telon.

“Aromanya wangi, peziarah biasanya menaburkan bungah usai membaca yasin dan doa-doa kepada mereka yang sudah berpulang,” ungkapnya.

Selain Penjual kembang, Jasa bersih makam juga ketiban rezeki. Para pria dari anak-anak hingga dewasa berbondong-bondong mbabati suket (memotong rumput) di atas makam yang sudah lama tak dikunjungi.

Penjual jasa bersih makam Yuda (22) menuturkan di bulan puasa banyak peziarah yang membutuhkan jasanya, meski tidak dapat diprediksi nominal upah yang diberikan. Apalagi di Gresik tradisi padusan sangat kental. 

“Sehari paling kecil dapet Rp 50.000, ini saya pribadi dan hanya untuk jasa mbabati rumput, untuk jasa mengecat makam itu beda lagi,” tuturnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres