Warga Bawean Gresik Pilih Tidur di Tenda Takut Gempa Datang Lagi

GresikSatu | Gempa yang terjadi di Bawean Gresik secara berulang membuat kepanikan tersendiri bagi warga. Mereka bahkan secara swadaya membuat tenda di tempat dataran tinggi dan lapangan luas.

Selama dua hari terakhir, mulai dari Jumat (22/3/2024) hingga Minggu (24/3/2024), warga lebih memilih untuk tidur di tenda daripada berada di rumah mereka. Langkah ini diambil sebagai antisipasi untuk menghindari potensi korban luka akibat gempa susulan.

Muhdar, seorang warga dari Dusun Gununganyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean, mengungkapkan bahwa keputusan untuk tidur di tenda didorong oleh rasa takut akan gempa susulan yang mungkin terjadi.

“Warga secara swadaya membuat tenda sekaligus dapur umum. Para warga berbuka puasa dan sahur di tenda. Pergi ke rumah hanya mengambil kebutuhan yang diperlukan,” ujarnya.

Warga Bawean Gresik Pilih Tidur di Tenda Takut Gempa Datang Lagi
Sejak gempa terjadi, warga Bawean lebih banyak beraktifitas di luar ruangan. (Foto : Faiz/GresikSatu.com)

Diakuinya, warga setempat pun sebagian ada yang memilih tidur di tanah lapang tanpa atap. Lantaran tenda yang didirikan tidak cukup.

“Hanya beralas tikar dan selimut. Juga membawa obat pengusir nyamuk. Karena lokasinya sekitar 100 meter dari area pemukiman,” jelasnya.

Saat ini, warga pun banyak yang masih trauma dan takut masuk rumah. Lantaran dikhawatirkan ada gempa susulan.

“Warga terus akan tidur di tenda hingga benar benar-benar tidak ada gempa  di Bawean,” tuturnya.

“Sumber mata air juga tidak sejernih pada umumnya. Air sudah bercampur tanah berubah warna kecokelatan,”tambahnya

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres