GresikSatu | Penemuan bangkai mesin pesawat di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, masih menjadi misteri. Sampai saat ini, petugas tengah melakukan identifikasi bangkai pesawat yang diduga peninggalan zaman perang.
Dari pengamatan di lapangan, bangkai mesin pesawat itu sudah berkarat dan ditumbuhi terumbu karang. Butuh tenaga beberapa orang untuk mengangkat bangkai pesawat tersebut.
Pesawat itu berbentuk bulat diameter ± 1,5 meter dan 3 buah daun baling-baling yang terpasang ke mesin dengan ukuran panjang baling-baling ± 1,5 meter.
Pjs Danramil 0817 /14 Panceng Kapten Inf Ahmad Salami mengatakan, pihaknya masih menunggu petunjuk atasan Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik. Untuk dilakukan tindak lanjut. Termasuk nanti kepemilikan pesawat tersebut.
“Kami sudah laporkan ke Kodim 0817. Nantinya kami menunggu arahan dan petunjuk dari atasan. Sekarang benda yang diduga peninggalan perang dunia ke II ini, masih diamankan di Pelabuhan Perahu warga Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik,” ucapnya, Senin (24/7/2023).
Sebelumnya diberitakan, peristiwa menghebohkan terjadi di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Dua bangai pesawat, yakni mesin dan Baling-baling ditemukan nelayan di dasar laut. Belum diketahui bangkai pesawat itu berasal dari mana.
Namun dugaan sementara, mesin dan Baling-baling itu merupakan serpihan dari perang dunia 2 di masa silam. Saat ini, temuan bangkai pesawat untuk sementara disimpan di Balai Nelayan KR. Tumpuk Campurejo sambil menunggu arahan dari petugas yang berwenang.
Krnologis penemuan bermula, dua nelayan asal Campurejo Panceng Gresik, yakni Muhajir dan Nafik sedang mencari ikan di diperairan umpal hijau sebelah utara Surabaya. Saat mencari ikan, jaring mereka seperti tersangkut sesuatu barang yang berat.
Penasaran dengan hasil temuannya, dua nelayan ini lalu berusaha mengangkat jaring di permukaan laut. Keduanya malah terkejut melihat hasil tangapan kali ini bukan ikan, melainkan benda besi menyerupai mesin pesawat dan baling-baling.
Temuan benda besi menyerupai bangkai pesawat itu kemudian dibawa ke daratan. Tapi perahu mereka tidak kuat untuk membawanya. Keduanya lalu mencari bantuan sesama nelayan, barang temuan yang diduga merupakan mesin dan baling-baling pesawat tersebut dibawa dua perahu dan tiba dipelabuhan nelayan kr. tumpuk Campurejo. (faiz/aam)