GresikSatu | Dinas Pertanian Gresik membagikan bantuan racun tikus di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Total bantuan ada 10 box racun tikus yang dibagikan kepada kelompok tani di desa setempat.
Pemberian bantuan tersebut secara simbolis diberikan di Balai Desa setempat. Harapannya, dengan bantuan racun tikus ini, bisa meminimalisir jebakan tikus yang menggunakan sengatan listrik. Pasalnya, upaya tersebut banyak memakan korban jiwa kepada petani.
“Untuk itu, kami berikan bantuan racun tikus. Apalagi di Desa Gredek ini Pemdesnya juga sangat mendukung penanggulangan hama tikus oleh para kelompok tani,” ucap Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito Putro, Jum’at (5/5/2023).
Bantuan 10 box rodentisida atau racun tikus ini berisi 200 kg setiap box. Pemakaiannya, racun harus dicampur dengan minyak jelanta, dan beras. Racun tersebut sebagai umpan agar tikus bisa dimatikan.
“Saat mencampuri racun, tidak boleh langsung kena tangan manusia. Harus dengan perantara palstik. Karena kalau tercampur tangan manusia, indra tikus bisa mencium dan racun tidak dimakan,” urainya.
Bantuan ini, tambah dia sebagai bentuk apresiasi Pemdes dalam menanggulangi hama tikus. Selain rumah burung hantu, juga racun tikus ini.
“Kalau nanti warga dapat tikus, Pemdes memberikan harga Rp 3 ribu setiap tikus. Agar tikus yang mati tidak kececeran, sebab kalau dimakan burung hantu bisa mati,” tambahnya.
Di tempat yang sama Kades Gredek, M Bahrul Ghofar mengatakan, selama ini di desanya para petani sangat aktif berupaya melakukan penanggulangan hama tikus di sawah.
Baik dari Rumah Burung Hantu (Rubuha) dan teknik semprong. Memakai gas elpiji yang berisi campuran racun tikus, disemprot ke lubang tikus hingga berasap dan tikus pun mati.
“Mulai dari Jum’at sampai Senin kami memakai teknik tersebut. Setelah itu, Senin depan secara serentak kami lakukan teknik racun tikus yang dibagikan Dinas Pertanian ini,” ungkapnya.
Nantinya, bantuan racun tikus tersebut akan disebar di beberapa titik persawahan milik warga. Di Desa Gredek sendiri ada sekitar 720 hektare lahan sawah.
“Nanti setiap sudut, akan diberikan racun yang sudah dicampur beras, minyak jelantah, dan bumbu masako. Agar tikus bisa memakan umpan makanan yang beracun tersebut,” jelasnya.
“Sebagai bentuk apresiasi dan pemberdayaan penanggulangan hama tikus, kami Pemdes berikan harga Rp 3 ribu setiap tikus yang mati kena racun,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)