Berbekal Pinjam Alat saat Latihan, Atlet Drum Band Gresik Berhasil Bawa Pulang Medali Emas

GresikSatu | Atlet drum band Gresik yang masuk dalam Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Gresik berhasil pulang membawa kemenangan. Kemenangan ini pun sangat istimewa. Sebab Selama ini, peralatan yang dipakai latihan atlet drum band Gresik hanya mengandalkan pinjaman dari sekolah atau jaringan pelatih.

Meski tidak disokong fasilitas lengkap, 25 atlet bersama 7 pelatih yang berangkat mampu meraih 2 medali emas dan 4 medali perak di ajang Porprov Jatim 2023. Padahal cabor ini terhitung tidak sebentar menjadi bagian dari KONI Gresik.

Ketua Harian Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Iptu Ali Fauzi membenarkan hal tersebut, minimnya fasilitas yang ada tidak menjadi penghambat prestasi.

“Jujur saja memang masih banyak peralatan hasil pinjaman, karena anggaran kita memang minim. Perhitungan kita bukan berapa nominal anggarannya, tapi berapa persen alat atau item yang diajukan, yang terealisasi baru sekitar 30 persenan milik kita sendiri,” ungkapnya, Rabu (30/8/2023).

Sebab minimnya fasilitas, menjadikan atlet drum band hanya bisa mengikuti 7 kategori dari 8 kategori yang ada.

“Insya Allah tahun depan kita akan ajukan ke Pemkab dan KONI Gresik, tahun ini yang tidak bisa diikuti adalah kategori LUG, dan gugur di LBB putra. Tapi semangat para atlet memang luar biasa, minimnya fasilitas saja bisa meraih 6 medali apalagi jika peralatan lengkap, kemungkinan semua emas diborong pulang,” terangnya.

Tahun ini Gresik menjadi Juara Umum kedua cabor drum band setelah Kabupaten Jember, sedangkan tahun lalu Gresik mambu membawa pulang 1 medali emas dan 4 medali perak. Prestasi tersebit bertambah dari tahun sebelumnya.

Salah satu Wali Atlet spesialis terompet Muhammad Rizky Al fauzi yang mendampingi saat Porprov Jatim ke VIII, Siti Fatimah menceritakan kisah miris atlet drum band yang pernah dirasakannya, seminggu sekali para orang tua harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu untuk iuran vitamin.

“Sekarang ini udah nggak ada jatah vitamin untuk atlet samasekali, masak iya tenaganya hanya diperas untuk menghasilkan prestasi daerah. Kemarin Porprov nggak ada pendampingan dari tim Dinkes alasannya telat berangkat, padahal sudah tahu jadwal kita tidak sehari, anak-anak yang sakit padahal besok masih bertanding, ini gimana kita bingung, terus tidurnya di atas kasur yang keras, badan jadi sakit semua dan baru dipindah ke hotel ketika sudah mencetak emas di hari ketiga,” jelasnya.

Siti menuturkan belum lagi peralatan yang kurang memadai, beberapa alat dipinjam dari Kota Lain seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta.

“Anak-anak kami ini sudah mencetak prestasi yang tidak main-main loh, masak iya peralatan berbekal pinjaman terus, fasilitas juga kayak gitu. Yang penting alat dulu, semoga fasilitas ke depannya lebih baik nanti,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres