Berburu Putu Campur, Jajanan Pasar Pengganjal Perut Khas Gresik an

GresikSatu | Berbicara tentang ragam kekayaan kuliner khas Gresik memang seakan tidak ada habisnya. Salah satu kuliner yang masih digemari saat ini yaitu putu campur.

Putu Campur adalah jajanan pasar yang terdiri dari klepon, klanting atau cenil, lupis, ketan dan putu. Makanan ini banyak dikenal masyarakat Gresik sebagai camilan tradisional khas Gresik an.

Jajanan jadul putu campur memiliki cita rasa manis dan kenyal. Terbuat dari tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka dan air kemudian diuleni.

Setelah matang, jajanan tersebut disajikan dengan 5 varian jenis atau lebih. Kemudian ditaburi parutan kelapa dan air gula merah kental diatas sebagai pelengkap.

Makanan ini mudah untuk ditemukan, bisa Anda temui di lapak-lapak pedagang kaki lima setempat. Salah satunya berlokasi di depan Lapangan Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Rohim (40) pelaku usaha putu campur menuturkan, sudah menekuni usahanya sejak muda. Disamping bekerja sebagai buruh UMR disalah satu perusahaan besar di Gresik. Ia fokuskan sebagai biaya hidup tambahan.

“Sedari muda sudah rajin bekerja karena sadar tidak tergolong kelas sosial tinggi. Bekerja keras adalah modal untuk sukses dalam hidup, bersyukur sanggup menjadi tambahan biaya,” katanya Sabtu(12/11/22).

Rochim mengaku, mampu mendapat income 200-300 ribu perhari di hari biasa, dan mengantongi 1 juta 500 ribu rupiah dikegiatan event. Harga per porsi hanya 5 ribu rupiah ditambah senyum manis penjual.

“Karena seringnya pindah lokasi berpengaruh pada pendapatan penjualan saat ini, ditempat baru pelanggan lama jadi kebingungan,” tambahnya.

Kesulitan putu campur hanya ada pada lamanya proses memasak. Meski secara terang-terangan minat pelanggan juga mulai bergeser seiring zaman. (ovy/aam)

Reporter:
Tim Gresik Satu
Editor:
Tim Gresik Satu
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres