Bocah Korban Sodomi Gresik Alami Trauma Akut, Orang Tua Minta Pelaku Ditangkap

GresikSatu | AR, seorang bocah di Kabupaten Gresik tidak begitu ceria lagi seperti anak-anak seusianya. Korban sodomi atau pelecehan itu terlihat murung dan hanya terus melihat layar dan bermain handphone.

Aktivitas bermain bersama teman-temannya, kian berkurang setelah ada kejadian muram pada dirinya. 

Ibu korban AR terus berharap jajaran Kepolisian Resor Gresik bisa menangkap, dan memberikan hukuman kepada pelaku yang melecehkan anaknya. 

“Awal setelah kejadian tak senonoh itu, anak saya sempat menjadi bahan olokan di sekolah. Namun, kini sudah mulai sudah berbaur dan bermain. Tapi tidak jauh-jauh dari rumah,” ungkapnya, Minggu (27/11/2022). 

Dijelaskan, pihaknya juga mendapatkan intimidasi dari pelaku, jika kasus tersebut tetap dilanjut. Namun, pihaknya terus berpegang teguh agar pelaku yang berusia 20 tahun itu, bisa ditangkap. 

Baca juga:  Bupati Paparkan Acuan Program Prioritas di Tahun 2023 

“Kami sudah beberapa kali ke Psikolog untuk konseling baik di Dinas KBPPA, maupun ke Surabaya. Pelaku juga sempat minta laporan dicabut, kami tidak mau,” jelasnya.

 

“Kami masih saja merasakan ketakutan. Karena pelaku terus berkeliaran,” tambahnya. 

Sebelumnya, diceritakan, mulanya korban inisial AR yang masih usia 9 tahun, sedang bermain mancing bersama kedua temannya di area pantai dekat rumah. Lalu, korban oleh pelaku diajak ke suatu tempat sepi, dan berpisah dengan kedua temannya. Pelaku pun memaksa korban memasukkan alat kelamin ke mulut korban. 

“Tidak hanya itu, korban juga disodomi oleh pelaku. Jika tidak mau, pelaku mengancam akan mengikat tangan anak saya ke pohon,” jelasnya. 

Baca juga:  Polres Gresik Perketat Izin Kegiatan Perguruan Silat

Setelah sampai rumah, korban pun menceritakan apa yang dialami oleh pelaku kepada kedua orangtuanya. Korban mengalami trauma yang sangat akut pasca kejadian mengerikan itu.

“Bahkan sebulan penuh anak saya hanya mengurung di rumah. Keluarga pelaku beberapa kali datang ke rumah minta damai, tapi kami tidak mau. Karena kami takut ada korban lainnya,” jelas orang tua korban sodomi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img