Dicekal Sekolah Ikuti Ajang Porprov Jatim, Empat Siswa SMANEMA Wadul Ke Bupati Gresik

GresikSatu | Sebanyak empat atlet cabang olahraga futsal terancam gagal berangkat di ajang Kejuaraan Porprov Jatim tahun 2023, karena tak mendapatkan izin dari sekolah. Empat atlet dari SMA Negeri 1 Manyar Gresik (SMANEMA) itu pun memberanikan diri wadul ke Bupati Gresik.

Keempat atlet yang merupakan siswa SMANEMA ini adalah Farel Eka Zaki, Andika Arya Kumara, Mukhammad Adhitya Hadiputra, dan Fauzan Putra Swandi. Mereka tergabung dalam atlet cabor futsal KONI Gresik.

Dari informasi yang diterima, pihak sekolah melarang mereka berangkat di ajang Porprov Jatim tahun 2023, karena keempatnya teryata sudah dijadwalkan untuk mengikuti turnamen Petrokimia Gresik Futsal Championship (PGFC) 2023 pada tanggal 22 Agustus – 3 September 2023.

Salah satu perwakilan atlet Farel mengatakan, jadwal PGFC dan Porprov sebenarnya tidak bentrok, namun muncul imbauan bahwa seluruh pemain yang dipersiapkan untuk tim Porprov Gresik, tidak diperbolehkan mengikuti turnamen apapun, selain fokus pada persiapan Porprov Jatim ke VIII.

“Porprov ini cuman ada sekali dalam setahun, tahun depan juga belum tentu kami bisa ikut lagi. Kami ingin membanggakan nama Kabupaten Gresik dalam kancah nasional, bahwa Gresik memiliki atlet yang unggul dan berprestasi,” ungkapnya, saat pembekalan dan pelepasan atlet di depan Kantor Bupati Gresik, Kamis (17/8/2023).

Baca juga:  Ngeyel Berangkat ke Porpov 2023, Empat Atlet Fustal Gresik Kena Sanksi Pemanggilan Orang Tua  

Farel sendiri mengaku ingin sekali mengikuti ajang Porprov Jatim tahun 2023 mewakili Gresik tempatnya ia lahir dan tinggal. Karena persoalan ini juga, keemppatnya mengaku tak konsen dan terbebani selama latihan.

“Sekolah bahkan pesimis pada kami bisa merebut keping emas di ajang Porprov, tadi kami wadul (bilang) ke Pak Bupati dan minta dukungannya. Beliau mengatakan akan menindaklanjuti sekolah tersebut,” bebernya.

Sementara Sekretaris Umum KONI Gresik, Imam Djunaidi Kusumo mengaku kecewa dengan sikap sekolah yang tak memberi izin siswanya untuk ikut ajang Porpov Jatim. Padahal jika mereka berhasil, tidak hanya membawa nama harum kabupaten, melainkan sekolah juga.

“Kami dari KONI sudah bertemu dengan Waka Kesiswaannya, namanya Pak Lukman untuk negosiasi dan menawarkan kepada sekolah boleh para atlet didikan KONI berlaga di PGFC asal dengan catatan kalo cedera atau performanya turun harus ada yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Baca juga:  KONI Gresik Lepas 529 Atlet untuk Ikuti Porprov Jatim Ke-8

Sayangnya, saat pihak KONI meminta jaminan jika atlet didikanya tidak cidera, sekolah tidak bisa menjamin. Hal ini berbanding terbalik, karena atlet di ajang Porprov Jatim mendatang, sudah disiapkan BPJS kesehatan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Kami sudah menetapkan para atlet ini untuk kejuaraan, bulan Agustus sudah tidak bisa dibongkar pasang (diganti) lagi. Kenapa seakan-akan SMANEMA ingin menghambat prestasi siwa, tidak diperbolehkan mengikuti ajang Porprov,” bebernya.

Tidak adanya izin dari sekolah untuk atlet ini ternyata bukan pengalaman pertama kali dari KONI Gresik. Sebelumnya terdapat atlet renang yang masuk Puslatda tapi diwajibkan mengikuti KBM aktif.

Ada juga atlet tenis lapangan yang mengikuti Diklat di Purwokerto, kemudian atlet balap sepeda yang mengikuti kejuaraan internasional UCI Cycling World Championship 2023 di Skotlandia Muhammad Andy Royan. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler