GresikSatu | Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik melakukan upaya antisipasi merebaknya kasus penyakit campak di sejumlah daerah di Jawa Timur. Salah satu langkah yang diambil adalah pemenuhan target vaksinasi campak.
Tren peningkatan campak di Jawa Timur mendorong seluruh pihak sektoral melakukan antisipasi kasus campak pada anak dengan penanganan yang terpadu. Layanan kesehatan bersiap diri meningkatkan kewaspadaan melakukan penanganan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik, dr Puspitasari Whardani mengungkapkan belum adanya indikasi peningkatan laporan dari sejumlah Puskesmas di Gresik. Kendati demikian, pihaknya tetap meningkatkan surveillance (pengawasan pada kasus-kasus yang bergejala mirip campak).
“Belum ada indikasi peningkatan, ini karena pelaksanaan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) di tahun 2022 terselenggara dengan baik. Sehingga cakupan vaksinasi campak Kabupaten Gresik sudah sesuai target,” ungkapnya, Rabu (25/1/2023).
“Ada banyak gejala penyakit yang identik dengan campak. Apabila ada kecurigaan kasus campak di Gresik, maka akan kami laksanakan penyelidikan epidemiologi,” ungkapnya.
Penyelidikan epidemiologi adalah investigasi lapangan yang dilakukan dalam mencari faktor resiko, seperti sifat-sifat penyebab, sumber, cara penularan serta hal yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah.
“Campak disebabkan oleh virus. Faktor resiko yang mempermudah seorang anak terkena campak adalah kurang gizi terutama vitamin A dan belum mendapat vaksinasi campak,” bebernya
“Pada kondisi anak dengan kekebalan tubuh yang sempurna (sehat), Tingkat kesembuhan akan teratasi dengan baik. Tetapi kepada anak kekurangan gizi, akan menimbulkan komplikasi berbahaya. untuk itulah kami lakukan antisipasi,” terangnya. (ovi/aam)