DLH Gresik Beri Edukasi ke Warga Bawean, Sebelum Anggaran Rp 1,7 Miliar untuk Sampah Digerlontorkan

GresikSatu | Edukasi terkait penganan sampah di Pulau Bawean terus dimasifkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik. Apalagi dalam waktu dekat, Pemkab juga menganggarkan besar-besaran terkait penanganan sampah di Bawean.

Besaran anggaranya pun ada sekitar Rp 1,7 Miliar. Rencananya duit tersebut akan digunakan untuk penanganan sampah terpadu di pulau tersebut. Selain mengedukasi warga tentang penanganan sampah, DLH juga melakukan kunjungan di beberapa Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di desa dari Kecamatan Sangkapura dan Tambak.

Pejabat Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda, DLH Gresik Umaya mengatakan, kegiatan ini dalam rangkah peningkatan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah, untuk Pulau Bawean menuju Zero Waste (Bebas Sampah).

“Serta nantinya ada replikasi kampung zero waste di Pulau Bawean,” ucapnya, Rabu (21/6/2023).

Dalam kegiatan ini, lanjut dia ada monitor di TPS3R di Desa Grejeg, dan Pekalongan Kecamatan Tambak. Lalu, di Desa Gunungteguh, dan Lebak Kecamatan Sangkapura.

“Kami lakukan pendampingan dan monitoring di masing-masing TPS3R di Pulau Bawean. Sekalian bersih-bersih wisata pantai,” ujarnya.

Perwakilan Ecoton Tonis Afrianto mengatakan, Pulau Bawean sangat eskotis alamnya. Namun pengelolaan sampah masih menjadi momok permasalahan masyarakat Bawean.

“Maka dari itu, nanti kita akan berikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah. Khususnya, yang berada di laut atau sungai,”ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan pembentukan simpul belajar Bawean sebagai pioner penanganan sampah di Bawean, melibatkan masyarakat sipil beserta organisasi perempuan dan perwakilan instansi sekolah.

Sementara itu, Kepala DLH Gresik Sri Subaidah mengungkapkan, banjir dan sampah di Sangkapura dan wilayah Bawean yang sempat memprihatinkan beberapa waktu lalu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Gresik saat ini.

“Pemkab Gresik sangat berkomitmen mengenai masalah sampah. Rencananya, di Bawean nanti akan dibangun pengelolaan sampah terpadu di Desa Diponggo Kecamatan Tambak, letaknya diatas pegunungan. Berdekatan dengan tebing, kami memperhitungkan unsur geografisnya,” ungkapnya.

Selama ini, pengelolaan sampah di Pulau Bawean hanya melalui TPS3R. Namun masyarakat masih banyak yang membuang sampah di area laut hingga menumpuk dan merusak pemandangan seperti yang terjadi di Pantai Bhengsal Sangkapura.

“Ada anggaran sebesar Rp 1,7 miliar untuk mengelola sampah di Pulau Bawean,  bentuknya ini nanti tungku pembakaran bukan mesin RDF. Disebut tungku karena kapasitasnya yang lebih kecil,” terangnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres