Harga Gabah Petani Anjlok, Tapi Beras Masih Mahal di Gresik

GresikSatu | Di Musim Panen Raya, harga gabah para petani di Kabupaten Gresik turun drastis dari Rp 8 ribu menjadi Rp 6 ribu rupiah per kilogram.

Mirisnya, meski harga gabah petani turun tapi harga komoditas beras masih saja mahal. Harganya berada di kisaran Rp 15.500 sampai Rp 16 ribu untuk beras medium. Dan Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu untuk beras kualitas premium.

Salah satu petani asal desa Wedani, Kecamatan cerme, Kabupaten Gresik, Arifin (44) mengatakan penurunan harga gabah terjadi secara bergelombang sejak 2 pekan kemarin.

Mulanya turun dari Rp 8 ribu menjadi Rp 7 ribu dan sekarang menjadi Rp 6 ribu per kilogram.

“Saya khawatir harga gabah terus menurun, seiring datangnya musim panen raya. Kalau harga terus menerus anjlok, maka nasib petani semakin terpuruk,” ungkapnya, Jum’at (22/3/2023).

Anjloknya harga gabah selalu terjadi saat memasuki musim panen raya. Sedangkan, harga kebutuhan produksi pertanian terus meningkat, mulai dari pupuk, bibit, dan tenaga kerja.

“Ya Mau bagaimana lagi. Ya dijalani saja. Petani kecil seperti saya bisa apa,” ungkapnya.

Di tengah harga gabah petani yang anjlok, harga beras di pasaran masih cukup tinggi. Artinya petani tidak merasakan manfaatnya samasekali.

Sementara itu, salah satu Pedagang di Pasar Giri Gresik, Amin menyampaikan bahwa harga beras masih belum turun secara signifikan.

“Beras belum turun, harganya masih relatif sama di Rp 16 ribu sampai Rp 18 ribu,” ungkapnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres