Kemenag Gresik Lakukan Mediasi, Korban Pemukulan Kepala Sekolah Tetap Lanjut Proses Hukum  

GresikSatu | Kantor Kementerian Agama (Kakemenag) Gresik, gelar mediasi bersama pihak Yayasan, Sekolah, dan Wali Murid korban kekerasan siswi di sekolah MTs Nurul Islam Gresik, Jum’at (6/1/2023). Dari mediasi tersebut, pihak korban tetap meminta agar proses hukum tetap berlanjut.

Turut hadir dalam mediasi, yakni terlapor mantan Kepala Sekolah AN, beserta petugas dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik. 

Kepala Kemenag Gresik Moh Ersat mengatakan, dalam mediasi tersebut, pihak terlapor telah meminta maaf. Dia mengaku kejadian yang telah dilakukan, dihadapan wali murid. 

“Yang bersangkutan minta maaf, saat itu memang emosi dan tidak bisa mengendalikan diri. Terlapor, juga sudah tidak mengajar dan sudah dipecat pihak Yayasan,” ucapnya. 

Baca juga:  Waspada Banjir Rob: BMKG Bawean Gresik Prediksi Ketinggian Pasang Air Laut Mencapai 150 cm

Untuk itu, pihaknya lebih mengedepankan asas mediasi. Karena, jika kasus terus berlanjut, nanti akan berimbas dengan dunia belajar siswa. 

“Apalagi mereka (siswa) masih trauma, tentu kami mengantisipasi jika nanti dilakukan proses lebih lanjut, siswa tambah trauma, mengingat kejadian yang dialami,”jelasnya.

Dari mediasi tersebut, para wali murid masih tetap akan melanjutkan ke proses hukum. Pasalnya proses hukum kasus tersebut, sudah berjalan dan masuk ke Polres Gresik. 

“Intinya kami upayakan jalan mediasi. Terlapor juga sudah diberikan sanksi pecat oleh pihak Yayasan,” tambahnya. 

Dari kasus tersebut, diakui Ersat, pihaknya menyayangkan kejadian yang berada di lingkungan Kemenag Gresik. Kedepan, pihaknya akan melakukan evaluasi, dengan mengumpulkan seluruh kepala sekolah MTs se Kabupaten Gresik. 

Baca juga:  Antisipasi Banjir di Musim Hujan Belasan Sungai di Bawean Dilakukan Normalisasi 

“Mulai area Gresik, Utara, Selatan, Kota, dan Bawean. Memberikan pembinaan kepada kepala Sekolah beserta guru, untuk lebih menerapkan ramah kepada anak didik,” tuturnya. 

“Dengan begitu, semoga tidak ada kekerasan di lingkungan Pendidikan Kemenag Gresik,” harapnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler