Korban Tragedi Kanjuruan Asal Bawean Gresik Alami Trauma Berat dan Luka Radiasi Mata

GresikSatu | Tragedi Kanjuruhan Malang, masih banyak menyisakan cerita. Salah satunya datang dari suporter asal Bawean Kabupaten Gresik, Diby Fadilah. Perempuan berusia 21 tahun itu mengalami trauma berat dan kedua matanya mengalami radiasi gas air mata.

Warga Desa Tambak Bawean itu nyaris tak tertolong, kalau saja, ia tak dibantu suporter lain saat dirinya tertindih pagar stadion. Dari kejadian itu, kakinya mengalami luka-luka. Meski sampai saat ini dirinya merasakan pesakitan, ia beruntung masih bisa selamat dan bertemu keluarganya.

Salah satu keluarga korban, Umar Junid mengatakan, korban Diby saat ini sudah dibawa ke Gresik di rumahnya Gang Lebar Pangsud Kavling 17 C. Kondisinya masih menjalani rawat jalan di RS Semen Gresik. “Alhamdulillah saat ini sudah ada di rumah Gresik,” katanya, Jum’at (7/10/2022). 

Diby Fadilah sendiri, merupakan mahasiswa semester 7 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pihak keluarga menjemput diby pada hari Rabu dini hari (5/10/2022). Menurut Umar, mahasiswi jurusan keperawatan ini mengalami radiasi luar biasa di kedua matanya, membengkak kehitaman akibat gas air mata. 

“Radiasinya sangat luar biasa sehingga bengkak kehitaman, kakinya luka tertindih pagar, begitu juga badannya tertindih orang. Meski kondisinya sudah dalam  membaik, Diby masih merasakan sesak,” ujarnya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Dijelaskan, saat tragedi Kanjuruan ia menonton bersama dua teman perempuan, yang sama-sama berasal dari Pulau Bawean. Ketika terjadi tembakan gas air mata, semula ia mengira hanyalah mercon biasa. Tapi saat terkena mata, rasanya sangat perih dan tak bisa melihat. Di sana ia panik, karena ribuan orang berlarian menyelamatkan diri masing-masing.

Diby akhirnya mencari pintu keluar di tribun 11. Korban berdesakan bersama para suporter lainnya. Diby yang tak bisa melihat, terpaksa berjalan dengan meraba-raba. Tapi nahas, ia malah terjatuh dan tertindih para suporter lain yang terburu-buru ingin keluar. Rintihan minta tolong pun ia ucapkan dari mulutnya.

“Tolong pak, tolong,” imbuh keponakan korban menirukan korban saat minta tolong saat tragedi kanjuruan Malang. 

Ketika korban tertindi suporter lain di tribun tersebut, seorang lelaki langsung menarik korban. Hingga pada akhirnya Diby berdiam di suatu tempat dan keluar dengan selamat. 

“Kedua temannya juga mengalami luka lecet. Tidak sampai radiasi mata. Satu temannya luka jahitan di kaki. satunya tidak apa-apa. Kedunya warga asal Dusun Timur Sungai, Tanjungori, Kecamatan Tambak,” tambahnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres