GresikSatu | Momentum karnaval agustusan masih digelar di beberapa desa. Hampir seluruh desa dan Kecamatan di Kabupaten Gresik menggelar karnaval dan jalan sehat pada akhir pekan bulan Agustus ini. Di Kelurahan Lumpur, Kecamatan /Kabupaten Gresik masyarakat kompak dan antusias gelar karnaval agustusan itu.
Menariknya, dari 20 peserta karnaval, ada satu peserta karnaval mengenakan pakaian dari bahan bekas. Barang bekas yang terdiri dari plastik, botol, dan kaleng dipercantik menjadi ajang karnaval di Kelurahan tersebut. Tampak para peserta menyanyikan yel-yel, dan menari dari masing-masing RT di Kelurahan setempat.
Salah satu warga Lumpur Nisfatin mengatakan, tim karnaval kampung idaman dari RT 03 RW 02 bertema ” Kreatifitas Barang Bekas”. Memanfaatkan barang bekas dari Bank Sampah untuk dijadikan pakaian karnaval. Termasuk maskot tim mengenakan gaun busana dari botol bekas yang dihias.
“Ini sekitar 300 botol bekas dijadikan pakaian gaun ini,” ucapnya, Minggu (28/8/2022).
Selain botol, juga sampah plastik dibuat kreasi untuk ajang karnaval ini. Mengingat sampah plastik mudah ditemukan dan bisa didaur ulang. Seperti membuat pakaian karnaval ini. “Langkah ini juga sebagai mengajak warga untuk mengurangi sampah plastik di Rumah. Khusunya menjaga lingkungan dari sampah. Memilah sampah yang yang bisa dibuat kreasi ibu rumah tangga,” ujarnya.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Pakaian hias dari barang bekas ini lanjut dia, hasil dari warga RT 03 secara mandiri dan bergotong royong membuat hiasan tersebut. “Alhamdulillah senang banget. Mulai anak-anak hingga orang tua kompak,” imbuhnya.
Ketua Kartar Pangaskarto Lumpur Gresik Fiki mengatakan, karnaval yang diselenggarakan oleh kaum muda sangat menjadi magnetik warga. Pasalnya setelah vakum sejak 2009. Karnaval dan Jalan Santai agustusan ini kembali digelar.
“Ini termasuk karnaval perdana di Kelurahan Lumpur. Setelah bertahun-tahun vakum. Tentunya tak lepas dari para anggota Kartar yang kompak selalu,” ucapnya.
Dalam karnaval ini, ujar Fiki para peserta dari 20 RT membawa tema masing-masing. Pantauan di lapangan para peserta ada yang membawa tema penjajahan, barang bekas, pakaian adat, serta banyak lainnya. Semuanya serentak diikuti anak-anak, remaja hingga orang tua.
“Masyarakat tumplek blek di depan Balai Kambang Lumpur. Semuanya terhibur,” ucapnya.
Pihak panitia tambah Fiki juga mensyaratkan warga yang ikut karnaval. Dengan minimal peserta tim lima orang, maksimal tidak terbatas. 20 peserta start mulai depan Balai Kambang Lumpur lalu mengelilingi kampung dan kembali ke Balai lagi. Dengan total hadiah Rp 20 juta.
“Ada 28 UMKM dari warga Lumpur juga memeriahkan karnaval ini. Dengan harapan kebangkitan ekonomi warga Lumpur,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)