Perempuan Kurang Mampu di Gresik Dilatih Menjahit untuk Kemandirian Finansial

GresikSatu | Dalam upaya meningkatkan kemandirian finansial perempuan, Program Bantuan untuk Pemberdayaan Perempuan Usaha dan Pendidikan Anak (Bunda Puspa) Pemerintah Kabupaten Gresik kembali membuka pelatihan usaha.

Kali ini, program tersebut memberikan mereka kesempatan untuk mempelajari keterampilan menjahit. Program Bunda Puspa sendiri bertujuan untuk memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang menghadapi kesulitan finansial.

Pelatihan menjahit tersebut diselenggarakan di lembaga pelatihan di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Gresik, dan diikuti oleh 11 peserta perempuan.

Ketua Tim Penggerak PKK, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani, menjelaskan bahwa peserta-peserta ini mendapatkan pelatihan menjahit secara gratis. Mereka tidak hanya diberikan pelatihan, tetapi juga didampingi oleh para pendamping Bunda Puspa di setiap desa.

“Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari pembuatan pakaian menggunakan mesin jahit, pengukuran badan customer, pembuatan pola, pemotongan kain, hingga menjahit,” katanya, Senin (30/10/2023).

Dijelaskan, program Bunda Puspa memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk memberdayakan perempuan di Gresik agar bisa mandiri secara finansial. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada sosialisasi, tetapi juga memberikan pelatihan nyata kepada masyarakat.

Selain pelatihan menjahit, program Bunda Puspa juga mencakup tujuh kelompok lainnya yang menerima pelatihan dalam berbagai bidang. Seperti memasak untuk usaha katering, pelatihan barista untuk kelompok minuman, serta pembuatan jajanan tradisional.

“Setiap kelompok pelatihan juga mendapat pendampingan dari Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan Universitas Airlangga,” bebernya.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik, dr Titik Ernawati, menyatakan bahwa total ada 140 perempuan yang mengikuti program Bunda Puspa.

Ia berharap bahwa para peserta pelatihan menjahit dan kelompok lainnya akan terus semangat dan berhasil menjadi pengusaha tekstil.

“Hal ini supaya mereka dapat meningkatkan perekonomian dan membantu pendidikan anak-anak hingga ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas dr Titik. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres