Perkuat Kampung Agroindustri Markisa di Gresik, Desa Sukorame Bangun Bale Marlisa

GresikSatu | Buah markisa telah menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga RT 001 RW 001 Desa Sukorame, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

Buah yang semula tidak terlalu dilirik ini bisa disulap menjadi berbagai bentuk olahan makanan hingga minuman yang nikmat di lidah.

Para warga Sukorame bekerja sama dengan Pertamina Lubricant membuat kampung yang sering mendapat penghargaan Proklim ini menjadi kampung agroindustri markisa. Salah satunya dengan meresmikan Bale Marlisa pada Jum’at (21/12/2023).

Bale Marlisa dibangun dengan tujuan meningkatkan ekonomi dan kesadaran akan pentingnya pengembangan komunitas lokal. Tak hanya itu, Balai tersebut bahkan dibangun di samping lahan pertanian markisa. Yang nantinya bisa dijadikan lokasi pengolahan buah markisa sebagai manfaat ekologis penghijauan dan pembenahan lingkungan.

Ketua Pengolahan Markisa Sukorame, Retno Istanti menjelaskan bahwa Bale Marlisa berasal dari kata Balai dan Markisa. Kata Markisa diselewengkan menjadi Marlisa atau Lisa yang artinya Lihat sampah ambil.

“Alhamdulillah produk Marlisa yang terdiri dari sirup, minuman segar, ecoenzym tersebut sudah kami pasarkan di beberapa daerah. Semoga dengan peresmian Bale Marlisa bisa mengingatkan orang-orang bahwa Sukorame juga memiliki sentra olahan markisa,” ungkapnya.

Bale Marlisa sendiri berdiri di atas tanah pribadi, sebagian berasal dari dana swadaya masyarakat dan sisanya merupakan CSR PT Pertamina Lubricant.

“Warga bergotong-royong menyiapkan media tanam markisa dan menanam tanaman tersebut. Kami juga menyiapkan 2 anjang-anjang atau jaring untuk tanaman markisa, sebab termasuk dalam jenis tanaman merambay. Setelahnya, nanti akan dilakukan monitoring pertumbuhan tanaman dan buahnya,” terangnya.

Dengan menonjolkan markisa, Tanti berharap bisa menyulap Sukorame menjadi kampung wisata. Berawal dari komitmem mencintai lingkungan menuju sesuatu yang memiliki nilai manfaat dengan mengangkat UMKM lokal.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan bantuan dana, mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk Kampung markisa. Serta arahannya kepada kami yang awalnya hanya mencintai lingkungan menuju ke kampung wisata,” tuturnya.

Sementara itu, SPV Logistik PT Pertamina Lubricant Arie Wicaksono mengatakan Bale Marlisa bukan sebatas tempat berkumpulnya masyarakat Kelurahan Sukorame tetapi juga sebagai pusat pergerakan dan sentra UMKM masyarakat.

“Selamat kepada bapak ibu atas diresmikannya Bale Marlisa, nantinya bisa digunakan sebagai sentra UMKM dan menjadi tempat yang bermanfaat bagi warga sekitar. Harapannya Kelurahan Sukarame menjadi semakin berkembang,” ucapnya.

Diketahui, RT 001 RW 001 Sukorame saat ini telah membina sebanyak 7 lokasi penerapan kelestarian lingkungan. Diantaranya : Desa Roomo Manyar, Desa Sukomulyo Manyar, Desa Kauman Gresik, Desa Mojogede Balongpanggang hingga RW 2, RW 3, RW 5, dan RW 6 Sukorame. Meski berada di pusat kota, Sukorame bak oasis di tengah kekeringan, terasa sejuk layaknya pedesaan.

Sukorame bahkan telah menerima penghargaan Tropi Utama dalam Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama 2 tahun berturut-turut, yakni tahun 2022 dan 2023. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler