GresikSatu | Dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi pembinaan untuk pemuda Gresik di ruang Mandala Bhakti Praja Gedung Pemkab Gresik, Senin (12/12/22).
Pemuda menjadi post strategis untuk turun secara aktif dalam kehidupan politik. Tingginya partisipasi pemuda akan mempengaruhi kualitas demokrasi yang diagungkan dalam pemilu 2024 mendatang.
Keterlibatan pemuda yang sadar pemilu akan meminimalisir indeks kerawanan pemilu. Sesuai dengan acuan Bawaslu Gresik, yakni mencegah potensi kerawanan pemilu 2024.
Pemuda bisa ikut serta mengawasi proses pemilu di Tempat Pemungutan Suara(TPS). Terutama kecurangan pemilu yang bisa juga terjadi saat di TPS.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh pemuda Kabupaten Gresik, mulai dari Pattiro, PMII, Pemuda LDII, dan lainnya.
Koordinator Divisi Pencegahan, Humas dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Gresik, Muhammad Syafi’ Jamhari menjelaskan, teknis pengawasan kampanye pemilu serentak 2024 agar tercapai demokrasi yang adil.
“Tugas Bawaslu sendiri adalah melakukan pencegahan, pengawasan, dan penindakan. Pencegahan dilaksanakan dengan penyusunan indeks kerawanan pemilu yang mengacu pada potensi kerawanan ditahun sebelumnya, pencermatan melalui pengolahan dokumen,” terangnya.
Kemudian pengawasan melalui pencermatan olah dokumen dan langsung di lapangan. Yang terakhir penindakan pelanggaran pemilu. Penindakan tersebut dilakukan secara bertahap, melalui proses pelanggaran administrasi – rekomendasi – putusan melalui sidang – pidana.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Gresik, Akhmad Roni menjelaskan peran generasi muda dalam Pemilu 2024. Populasinya yang terbilang besar, menjadikan pemuda memiliki posisi strategis terutama dalam menciptakan atmosfer kontestasi yang demokratis.
“Menurut data statistik menunjukan jumlah populasi pemuda di Gresik lumayan besar, jumlah tersebut pemuda memiliki andil yang signifikan dalam menyukseskan Pemilu 2024 terutama dalam menciptakan atmosfer kontestasi politik yang demokratis,” bebernya.
Sebagai titik sentral penyukses agenda politik salah satunya melalui pemilu, pemuda diharapkan dapat bersifat moderat, terbuka, dan plural.
“Para pemuda dapat mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari melalui partisipasi politik dalam Pemilu, dengan demikian diharapkan dapat berkontribusi untuk menciptakan pemilu yang trasparan, adil, dan demokratis,” tambahnya. (ovi/aam)