Petrokimia Gresik Siapkan Master Plan Pengembangan Bisnis Melalui Green Hydrogen dan Ammonia

Gresiksatu | Petrokimia Gresik telah menyiapkan master plan pengembangan bisnis untuk pertumbuhan Pupuk Indonesia di masa mendatang. Salah satunya melalui pengembangan green hydrogen dan green ammonia.

Program terintegrasi ini merupakan inisiasi dari Pupuk Indonesia kolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan perusahaan asal Arab Saudi, ACWA Power Company.

ACWA Power Company sendiri sedang mengembangkan proyek green hydrogen NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan green energy sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek green hydrogen terbesar di dunia.

Selain itu, ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan concentrated solar power terbesar di Dunia, serta Shuaa Solar Power Energy Project

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi ini menyampaikan bahwa di tahun 2023 ini, program green hydrogen dan green ammonia akan menjadi penopang pertumbuhan Pupuk Indonesia di masa mendatang.

Baca juga:  Inisiasi Program Canggih EI Squad, Petrokimia Gresik Diganjar 3 Penghargaan Public Relation Indonesia Award 2024

“Kita telah menetapkan beberapa titik untuk pengembangan teknologi industri hijau dengan berbasiskan tenaga surya. Ini adalah industri yang menjanjikan di masa depan, jika tidak sekarang, maka kita akan ketinggalan gerbong,” ungkapnya, Selasa (10/10/2023).

Seperti diketahui, Green amonia merupakan senyawa kimia yang dapat menjadi sumber energi bersih masa depan sekaligus sebagai media untuk mengangkut hidrogen atau pembawa hidrogen. Sedangkan green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung program pengembangan green hydrogen dan green ammonia

“Perjanjian studi pengembangan energi bersih di Petrokimia Gresik ini telah ditandatangani para pihak dan disaksikan langsung oleh Kementerian BUMN. Saat ini sudah pada tahapan feasibility study atau pengumpulan data teknis terkait Pabrik Amoniak eksisting dan sejumlah fasilitas yang akan dimanfaatkan,” terangnya.

Baca juga:  Blusukan ke Pulau Terpencil di Bawean, Petrokimia Gresik Bawa Misi Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Dalam proyek ini, Petrokimia Gresik bertugas menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan electrolyzer, atau alat yang akan menghasilkan green hydrogen dari air. Selanjutnya green hydrogen tersebut akan dikirim ke Pabrik 1A atau 18 Petrokimia yang lebih feasible, agar dapat menghasilkan green ammonia.

Alasan Petrokimia Gresik menjadi tempat pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia, dikarenakan memiliki potensi sumber energi bersih dan PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia

“Hal ini menjadi salah satu upaya Pupuk Indonesia bersama Petrokimia Gresik dalam mendukung program ketahanan energi yang menjadi fokus Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024,”jelasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler