GresikSatu | Dalam rangka memenuhi kurikulum sekolah, sebanyak 95 siswa kelas 2 MINU Tratee Putera berkunjung ke kampung SIBA KLASIK di Kecamatan Gresik, Rabu (23/5/2024).
Selama kunjungan, mereka diberikan pelatihan tentang pengelolaan dan pemilahan sampah, penggunaan kembali botol bekas sebagai media tanam, danpengenalan sistem belanja refill.
Selain itu, mereka juga diajak melakukan kampanye gerakan guna ulang untuk kurangi sampah plastik sekali pakai dalam penerapan PHBS di sekolah.
Kedatangan para siswa disambut hangat oleh Ketua RT 02 RW 05 kampung SIBA KLASIK, Sidokumpul, Saifudin Efendi beserta tim penyuluh zero waste kawasan.
Salah satu guru pendamping, Nurul Qomariyah menyampaikan tujuan dilaksanakan kunjungan siswa, salah satunya yakni mengajarkan anak agar melek sampah.
“Tujuan utama ke kampung zero waste SIBA KLASIK yaitu mengajarkan kepada peserta didik tentang cara pengelolaan sampah. Sebab hal tersebut berkaitan dengan kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang kali ini kami mengusung tema : Gaya Hidup Berkelanjutan”, tuturnya.
Melalui kunjungan ini, ia berharap dapat menumbuhkan kepedulian siswa. Sekaligus membudidayakan menjaga kebersihan dan mengelola sampah di lingkungan mana saja. Baik di rumah, sekolah maupun masyarakat.
“Kami juga memiliki harapan yang besar untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup untuk kelanjutan kehidupan di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Salah satu siswa, Chello Arsyl Alfiansyah mengatakan senang bisa datang dan belajar di kampung SIBA KLASIK.
“Disini bisa belajar pengelolaan sampah dan kreasi botol galon bekas menjadi pot bunga, eco brick. Saya juga bisa mengompos sampah organik di lubang biopori sehingga mendapat ilmu baru,” ungkap Chello.
Ketua RT 02 RW 05 kampung SIBA KLASIK Saifudin Efendi mengaku sepanjang bulan ini sudah ada 4 kali kunjungan dan saling belajar menjaga kelestarian lingkungan.
Pria yang akrab disapa Ipung ini juga membuka pintu yang lebar untuk masyarakat yang ingin belajar di kampungnya secara gratis.
“Kampung kami jadi makin rame. Alhamdulillah masih bisa memberikan ilmu kepada masyarakat yang ingin belajar pengelolaan sampah disini,” pungkasnya.