Rayakan Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Gresik Gelar Pawai Ogoh-ogoh

GresikSatu | Dalam Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Pura Kerta Bumi Dusun Bongso Wetan, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik menggelar Pawai Ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh merupakan karya seni berbentuk patung yang diarak dalam sebuah pawai Tawur Agung Kesanga. Patung tersebut menggambarkan sebuah tokoh Hindu bernama Bhuta Kala. Berukuran raksasa, bermata merah, dan nampak mengerikan.

Sebanyak 15 patung kesenian ogoh-ogoh diarak memenuhi ruas jalan. Tak ayal warga setempat berdesak ingin mengabadikan momen sakral setahun sekali perayaan umat hindu.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Desa Laban Naning Sugiarti menerangkan ritual Tawur Agung Kesanga adalah upacara Bhuta Yadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam.

“Ogoh-ogoh menjadi serba-serbi menarik saat momentum Hari Raya Nyepi. Dan waktu pawai juga tidak boleh sembarangan, hanya bisa dilakukan saat petang atau sandikala, karena dianggap sebagai momen angker Bhuta Kala berkeliaran,” terangnya, Selasa (22/3/2023) malam.

Rangkaian kegiatan tersebut meliputi : Reog Singo Murti, 15 Pawai Ogoh-ogoh, dan Musik Patrol. Patung ogoh-ogoh setelah diarak kemudian dibakar. Pembakaran ogoh-ogoh dimaknai sebagai upaya memusnahkan kejahatan.

“Setelah kelenyapan Bhuta Kala di bumi, masyarakat hindu dapat menjalankan ibadah nyepi dengan lancar,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan kerukunan atar umat beragama harus terus terjalin. Kabupaten Gresik akan menaungi dan menjaga seluruh tradisi beragama.

“Kami memberikan apresiasi sebesarnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Serta mendukung penuh upaya umat hindu menjaga tradisi unik dan bermakna agung,” katanya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh Bupati Gresik, Formagam Gresik, Kapolsel Menganti, Koramil, PHDI Desa Pengalangan, serta umat hindu Gresik. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres