Rebowekasan Desa Suci Berjalan Meriah, Dua Tumpeng Raksasa Diarak 5 Perguruan Silat Gresik

GresikSatu | Kegiatan tradisional Rebo Wekasan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik berlangsung sangat meriah, Senin (11/9/2023). Sebanyak 2 tumpeng raksasa dan beberapa tumpeng mini diarak mulai dari Balai Desa Suci hingga Sendang Sono (sumber mata air warisan Sunan Giri).

Menariknya, dalam tradisi tahun ini, tumpeng raksasa Rebo Wekasan itu diarak oleh lima organisasi dari perguruan silat. Warisan leluhur tersebut juga dijadikan sebagai ajang persatuan dengan mengikutsertakan 5 perguruan silat dalam arak-arakan tumpeng.

Tokoh Masyarakat sekaligus Anggota DPRD Gresik Komisi IV, Khoirul Huda menjelaskan Tradisi Rebo Wekasan atau disebut dengan istilah Rebo Pungkasan adalah kegiatan tahunan yang dirayakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

“Rebo Wekasan bukan hanya sebuah tradisi yang mengandung nilai spiritualitas, tapi juga nilai ekonomi, dan nilai persatuan. Tahun ini kami mengajak 5 perguruan silat untuk ikut meramaikan budaya leluhur tersebut,” ungkapnya.

5 Perguruan silat tersebut diantaranya : Pagar Nusa, PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), IKSPI (Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia) Kera Sakti, PSHW (Persaudaraan Setia Hati Winongo), serta Tata Mataram.

“Tidak hanya organisasi keagamaan, tapi juga organisasi pemuda sebagai simbol persatuan. Merekan akan berjalan sejauh 1 KM dimulai dari Balai Desa Suci Hingga Masjid Suci bagian utara bernama Mambaut Tho’at sebelah Sendang Sono. Tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur hari lahirnya Desa Suci, karena Rebo Wekasan juga dituliskan sebagai hari turunnya 320.000 bala’,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Suci, Achmad Rizal mengatakan tradisi ini juga disebut dengan tegal deso atau silaturrahim kedua setelah hari raya Idul Fitri. Sebab momen Rebo Wekasan adalah momen membahagiakan berkumpul bersama keluarga.

“Masyarakat dari berbagai daerah biasanya akan mengunjungi famili atau sahabatnya di Desa Suci, mengincipi lezatnya makanan khas Lontong Bumbu Ladan. Selain itu, budaya yang masih ada saat ini yakni mandi di dalam Sendang Sono setiap hari Selasa malam Rabu jam 12 malam, masyarakat percaya dapat membawa berkah dan menyembuhkan berbagai penyakit,” jelasnya.

Dalam arak-arakan tumpeng, juga diikuti oleh Tokoh Masyarakat, Pemerintah Desa, Cak Yuk Desa Suci, IPNU- IPPNU, Karang Taruna, serta seni hadrah yang berjajar rapi namun berjalan mundur (ISHARI). (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres