GresikSatu | Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar Bazar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Balai Desa Suci Kecamatan Manyar, Kamis (6/6/2024).
Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas di tengah kenaikan harga bahan pokok.
Sekretaris Daerah Ir. Achmad Washil Miftahul Rachman menyampaikan dalam rangka menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang Hari Raya Idul Adha, digelar program GPM.
“Menghadapi Hari Raya Idul Adha perlu ada intervensi-intervensi untuk penanganan inflasi. Bagaimana koordinasi antar wilayahnya, sosialiasinya, penanaman tanaman-tanaman yang sifatnya support supaya inflasi di bahan pangan agar tidak terjadi kenaikan,” tuturnya.
Kabupaten Gresik pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,06% dan Year-on-Year di angka 2,86%. Harapanya, tidak terjadi lonjakan angka inflasi dan tidak menjadi perhatian nasional.
“Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gresik juga terus melakukan pemantauan melalui aplikasi SIBAPO serta dengan sinergitas antar OPD terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Ir Dydik Rudi Prasetya, menanggapi terkait isu kenaikan harga beras di Jawa Timur di saat panen raya.
Ia menyebut, hal itu terjadi karena adanya kenaikan struktur biaya produksi seperti adanya pengurangan pupuk subsidi. Sehingga petani harus memenuhi dengan harga yang tinggi.
Oleh karena itu, GPM ini diselenggerakan guna menyeimbangkan antara kesejahteraan para petani dan konsumen.
“GPM menghadirkan beras dengan harga Rp 11.300 perkilogram. Ini artinya sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Apakah harga itu masih perlu dipertahankan atau nanti dikembalikan ke harga awal,” ucapnya.
Kegiatan bazar GPM ini juga bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Surabaya dalam penyediaan beras SPHP dan produsen binaan dalam penyediaan komoditas pokok lainnya (Telur Ayam Ras, Minyak Goreng, Gula Pasir, Bawang, Cabai).