Wabah PMK Tak Pengaruhi Pembeli Daging di Gresik

GresikSatu | Ribuan ternak sapi di Kabupaten Gresik sudah terinfeksi wabah penyakit mulut kuku (PMK). Namun hal tersebut tidak berpengaruh kepada konsumen di Kota Pudak. Mislanya di Toko daging milik H Salepan Jalan MH Tamrin Gresik selalu ramai pembeli. 

Bahkan penjual daging sapi ini sudah ada sejak tahun 1998. Mulai pagi hari sudah banyak pembeli antre. Pemiliknya H Salepan membuka tokonya sejak dini hari pukul 02.30 WIB. 

Pria berusia 56 tahun itu mengatakan, selama informasi wabah PMK merebak di Kabupaten Gresik, tidak mempengaruhi penjualan dagingnya. Bahkan dirinya tetap berjualan seperti biasanya. Setiap harinya rata-rata sekitar 6 kwintal daging yang dijual atau 2 ekor sapi. 

“Sapi kiriman dari Paciran Lamongan, lalu dibawa ke rumah potong hewan (RPH) Gresik, dan diteteli disini,” ucapnya, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga : Rugikan 87 User Pembeli Rumah, Dirut PT Golden Artha Jaya Diadili

Diakuinya, para pembeli normal membeli daging di tempatnya, harganya juga tidak berubah. Masih sama yakni, Rp 110 ribu per kg. Menurutnya, penyakit sapi sejak dulu sudah ada. Jadi dirinya sekalipun tam ragu karena memang sudah biasanya penyakit pada hewan sapi. 

“Penyakit dari dulu sudah ada, cuma hanya petinggi atau atasan saja yang panik. Kami biasa saja,” urainya. 

Selain itu, daging yang dijual selalu habis. Meski tidak setiap hari, biasanya sekitar pukul 10.00 WIB sudah habis atau toko sudah tutup. 

Di lapangan, mayoritas para pembeli banyak dari kalangan penjual makanan nasi rawon, nasi krawu, bakso, dan pentol. Salah satu pembeli Erita mengatakan, sudah biasa menjadi langganan H Salepan.

“Sudah langganan, sejak dulu belinya disini. InsyaAllah aman dan sehat. Ini rencana mau dibuat makanan krawu,” ucapnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres