GresikSatu | Pengurus Yayasan Majelis Ta’lim (YMT) Ahlus Sakinah gelar khitan massal di Mushollah Ahlus Sakinah, Perumahan Alam Bukit Raya (ABR), Gresik. Kegiatan rutinitas setiap tahun dari yayasan tersebut, diikuti ratusan para peserta dari Gresik dan Kota lainnya.
Menariknya, dari 100 peserta yang hadir ada satu peserta sunat massal yang beragama non muslim. Yakni, Jevan Krasten Sanjaya asal Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.
Diketahui, khitan massal ini menggunakan fasilitas sunat modern superring. Tanpa jarum suntik, tanpa jahit, tanpa perban, tanpa kontrol, bisa langsung mandi, bisa langsung pakai celana, dan bisa aktifitas.
Ketua Yayasan Ahlus Sakinah Nur Laili Utami mengatakan, program khitan massal gratis ini, sudah berjalan tujuh kali hingga tahun ini. Setiap tahunnya pun memgalami peningkatan kouta peserta khitan. Mulai kouta 26 di tahun 2016 hingga kouta 100 peserta pada tahun 2022 ini.
“Tentu ini tidak lepas dukungan dari para donatur baik perorangan maupun intansi, dan perusahaan,” ucapnya.
Diakuinya, dibanding tahun 2021 lalu kouta peserta khitan massal bertambah. Ada 55 kouta di tahun 2021, dan tahun 2022 ada 100 kouta. Bahkan melebihi target dari 100 peserta.
“Kouta di tahun ini melebihi target, membludak. Ada peserta tidak kebagian kouta kami limpahkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gresik,” ujarnya.
Pembina Yayasan Nyai Aliyah Ghozali menuturkan, kegiatan program khitan massal ini aksi sosial membantu masyarakat untuk puteranya melakukan ibadah.
“Dengan begitu anak-anak bisa semangat beribadah, suci dan sehat menikmati ibadah,” ucapnya.
Pihaknya berharap, kegiatan ini bisa membawa manfaat dan kemasalahatan bagi masyarakat. Apapagi khitan massal gratis ini sangat dibutuhkan di era modern ini.
“Alhamdulillah yayasan yang semula hanya kegiatan ngaji anak-anak, sampai orang dewasa. Kini bisa istiqomah menjalan kegiatan khitan massa gratis,” tutur perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Gresik.
Salah satu orang tua peserta khitan Risna, mengaku terbantukan dari kegiatan ini. Pasalnya putera semata wayangnya berani melakukan khitan.
“Alhamdulillah ada banyak temannya. Anak saya jadi berani sunat,” ucap warga sekitar.
Salah satu dukungan perusahaan datang dari Pegadaian Syariah Gresik. Assistant Manager II Pegadaian Syariah Gresik S Amri Wibowo menambahkan, dukungan kegiatan sosial keislaman ini berasal dari anggaran Dana Kebajikan Umat (DKU).
“Nilai tambahan dari para nasabah dibuat untuk kegiatan sosial agama maupun sosial kemanusiaan. Nantinya bantuan ini, sebagai amal jariyah para nasabah,” tambahnya memungkasi.
Di sela-sela acara khitan, bagi peserta yang tidak takut melakukan khitan, diberikan hadiah dari pihak panitia. (faiz/aam)