GresikSatu | Sepanjang tahun 2023, ditemukan sebanyak 176 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gresik.
Banyaknya kasus tersebut cukup membuat masyarakat khawatir, sebab penyakit tersebut paling rawan mengincar anak-anak.
Meski begitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menyebut angka kasus Demam Berdarah tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022.
Tercatat ada sebanyak 176 kasus DBD hingga pertengahan Desember 2023, sementara di tahun sebelumnya dilaporkan ada 266 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Puspitasari Whardani mengungkapkan, terjadi penurunan kasus DBD dibandingkan tahun 2022. Mayoritas pasien yang terjangkit berada di usia 5-14 tahun.
“Kebanyakan menimpa anak-anak, namun Alhamdulillah tidak ada pasien DB yang tidak tertolong. Semuanya berhasil disembuhkan,” ungkapnya, Rabu (27/12/2023).
Penurunan jumlah kasus ini sebab program yang terus digencarkan oleh pemerintah bersama Dinkes, diantaranya : pelaksanaan penyuluhan tentang PSN (pemberantasan sarang nyamuk) yang dilaksanakan oleh masing-masing puskesmas bekerjasama dengan perangkat desa.
Kemudian pelaksanaan pemantauan jentik berkala oleh nakes puskesmas dan kader binaan juru pemantau jentik (jumantik).
“Sementara untuk vaksin DBD, saat ini belum termasuk dalam vaksin program rutin yang dibiayai pemerintah. Yang diutamakan adalah pencegahan DBD dengan 3M plus,” terangnya.
Program 3M Plus, yaitu: Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk pencegahan tambahan seperti : Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Menggunakan obat anti nyamuk, Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, Tidak menggantung pakaian di dalam kamar, serta Menaburkan bubuk larvasida ada penampungan air.