GresikSatu | Sebanyak 394 pendaftar Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kabupaten Gresik dinyatakan lolos administrasi. Selanjutnya peserta yang lolos yang akan mengikuti tahap berikutnya. Yaitu seleksi tertulis.
Komisioner KPU Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Makmun mengatakan, total ada 628 pendaftar dalam tahapan PPK. Hal ini menunjukan jika antusias masyarakat dalam mengikuti pemilu semakin tinggi.
“Partisipasi perempuan dalam politik juga tampak semakin tinggi. Ini dibuktikan dengan kuantitas jumlah pendaftar lulus berjenis kelamin perempuan hampir mencapai 50 persen,” katanya, Jum’at (2/12/2022).
Dijelaskan komposisi gender pendaftar menyebutkan bahwa paling banyak ada pada laki-laki ketimbang perempuan. Tapi partisipasi perempuan juga cukup tinggi. Jumlah peserta lulus berjenis kelamin laki-laki sebanyak 271 pendaftar, dan perempuan sebanyak 123 pendaftar.
Sedangkan dalam mensukseskan pemilu mendatang, pihaknya membutuhkan sebanyak 35 ribu personil. Terdiri dari tingkatan kecematan, keluruhan hingga TPS. Personil lima petugas PPK di masing-masing sebanyak 18 kecamatan, dan tiga PPS yang akan bertugas di masing-masing desa dan kelurahan.
Makmun juga menegaskan, pelaksanaan Pemilu 2024 nanti akan memfasilitasi jaminan kecelakaan kerja. Bagi seluruh anggota badan adhoc KPU selama masa tugas. Keputusan tersebut berdasarkan evaluasi dari gelaran Pilkada 2019 lalu.
“Tentunya untuk memaksimalkan kinerja agar pemilu berjalan lancar dan berkualitas,” jelasnya.
Kerawanan Pemilu
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gresik mulai menyusunan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Penyusunan ini penting, sebagai bahan pertimbangan seluruh perangkat penyelenggara menjelang Pemilu 2024.
Koordinator Divisi Pencegahan, Humas dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Gresik, Muhammad Syafi’ Jamhari menerangkan, dari 19 kabupaten di wilayah Jawa Timur, Gresik menduduki peringkat 11 tingkat kerawanan Pemilu. Meski demikian, upaya mitigasi konflik wajib untuk dilakukan.
“Hal ini bisa dilakukan dengan usaha pencegahan indeks potensi kerusuhan pemilu, melalui minimalisir potensi sejak dini dimulai dari penyebaran kuisioner pada peserta sosialisasi,” katanya.
Menurut Jamhari, ada 4 dimensi sebagai indeks potensial. Yakni konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilu, kontestasi, partisipasi. Yang kemudian akan dibagi menjadi subdimensi dan berisi beberapa pertanyaan.
Indikator tersebut, lanjut Jamhari, berperan besar dalam penyelenggaraan pemilu yang demokratis dan berintegritas demi kepentingan semua pihak. Sekaligus menghindari hal-hal penghambat pemilu 2024.
“Peran penting Bawaslu adalah menyelenggarakan pemilu 2024 tanpa hambatan. Termasuk upayanya memetakan kerawanan pemilu,” tambahnya. (ovi/aam)