GresikSatu | Warga Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Gresik mengaku kecewa masih terdapat jalan berlubang.
Padahal jalan Raya Morowudi itu, baru saja dilakukan perbaikan jalan yang dikerjakan oleh tim Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Pantauan di lapangan, beberapa titik jalan yang berlubang dipasang penanda kayu atau benda lainnya. Tanda ini dimaksudkan supaya para pengendara yang melintas tidak jatuh saat melintas.
Linda (28), warga Dusun Ngebret, Desa Morowudi mengeluhkan kondisi jalan yang rusak tersebut. Menurutnya, penambalan jalan sebelumnya dianggap tidak rapi sehingga tidak bisa bertahan lama.
“Tembelannya tidak halus, kayak tembelan sementara. Banyak krikil, dan pasirnya. Jadi, kemarin kena banjir lagi, terus ya tersapu air lagi, dan berlubang lagi,” ungkapnya, Sabtu (24/2/2024).
Linda mengaku khawatir, jika beberapa titik lubang atau kerusakan tersebut dapat membuat kecelakaan. Ia berharap kepada pihak terkait agar segera memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan yang bersifat tahan lama.
“Seperti jalan di depan arah makam desa, jalan rusak hampir tidak kelihatan, lubangnya agak lebar dan cukup dalam. Jadi, baik dari arah timur atau barat juga tidak kelihatan, di tengah-tengah jalan raya,” jelasnya.
Diketahui, Unit URC DPUTR Gresik telah melakukan penambalan setelah banjir surut akibat tergerus air banjir luapan Kali Lamong.
Tak lama berselang, hujan dengan intensitas tinggi kembali merendam ruas jalan tersebut. Sehingga, membuat kerusakan jalan raya yang membahayakan pengendara bermotor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Dhiannita Tri Astuti mengatakan, penambalan dan pengaspalan yang sudah dilakukan belum mengering.
“Memang benar, penambalan belum kering dan kena hujan lagi, saya tindak lanjuti,” ucapnya.